Kesehatan

Unik

Teknologi

Kriminal

News

Peristiwa


Jika kamu berkeliling Jakarta, kamu akan bisa menjumpai beberapa patung monumental. Misalnya, Patung Selamat Datang yang berdiri di Bundara HI, Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, maupun Patung Dirgantara di Pancoran.

Patung yang ketiga ini cukup unik. Meski bernama Patung Dirgantara, tapi publik mengenalnya sebagai Patung Pancoran. Patung yang tingginya 11 meter dan tinggi tiang patung 27 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Presiden Ir Soekarno. Patung yang dirancang oleh seorang pematung asal Yogyakarta bernama Edhi Sunarso ini kabarnya menghabiskan dana sebesar Rp 12 juta pada masa itu.

Tapi yang paling menarik dari patung ini adalah, ke mana arah acungan jari Patung Pancoran ini? Banyak spekulasi yang berkembang mengenai ke mana sebenarnya arah acungan jari patung ini. Beberapa yang berkembang, arah acungan jari patung pancoran menunjuk ke tempat rahasia tempat Bung Karno menyimpan semua harta kekayaannya. Tapi ada juga yang yakini bahwa sebenarnya arah patung ini menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan jantung peradaban bangsa Indonesia selama dijajah Belanda.

Tapi, menurut website resmi DKI Jakarta jakarta.go.id, seperti dikutip brilio.net pada Jumat (1/5), tangan patung pancoran sebenarnya menunjuk ke arah utara, tepatnya Bandar Udara Internasional Kemayoran. Bandara International Kemayoran sendiri adalah bandar udara yang berfungsi melayani seluruh rute penerbangan domestik dan international pada masa itu, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandara International Soekarno Hatta, Cengkareng. Saat ini Bandara Kemayoran sudah tidak ada dan berubah menjadi jalan raya.

Patung Dirgantara sendiri dbangun utnuk menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia dalam bidang dirgantara. Desain patung ini memiliki arti Indonesia mengandalkan sifat jujur, berani dan bersemangat untuk menunjukkan keperkasaannya.

Sumber : Brilio.net

About Unknown

Menyajikan berita terbaru dari mancanegara hingga internasional. Politik, Hukum, Kriminal, Olahraga, Kesehatan, Gaya Hidup, Tragedi, Bencana Alam dan Unik
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top