Kesehatan

Unik

Teknologi

Kriminal

News

Peristiwa

Identitas Begal yang Dibakar Massa terkuak


=

Jenazah begal yang tewas dibakar massa pada Selasa (24/2/2015) dini hari lalu di Pondok Aren telah dibawa pulang oleh keluarganya. Begal itu diketahui bernama Hendriansyah (22).
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Metro Pondok Aren Inspektur Satu Agung Aji mengatakan, keluarga menjemput jenazah pada Kamis (26/2/2015) petang. Keluarga yang menjemput di RSUD Tangerang tersebut adalah orangtua pelaku.

"Orangtuanya bernama Sutina dan Saripudin," kata Agung saat dihubungi, Kamis malam.

Agung mengatakan, Hendriansyah adalah warga Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang. Namun, ia tidak menyebutkan tempat pemuda itu akan dimakamkan.

Hendriansyah seperti diketahui merupakan salah satu anggota dari komplotan begal yang akan melakukan perampasan terhadap pengendara Honda Beat yang sedang berboncengan pada Selasa dini hari. Saat itu, karena keberanian dari sang korban, aksi para begal pun bisa digagalkan.

Komplotan tersebut kemudian mencoba kabur. Namun, naas bagi Hendriansyah, ia berhasil ditangkap warga dan menjadi "bulan-bulanan". Ia pun tewas dibakar oleh warga. Agung mengatakan, saat ini kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap komplotan begal dengan senjata pedang tersebut. Diduga, ada tiga pelaku lain dalam komplotan tersebut.

Sumber : Kompas.com

Pengakuan Mengejutkan RA, 'Ayam Kampus" UIN Bertarif Rp 2,5 Juta


RA dikeluarkan dari kampus setelah ketahuan menjajakan diri melalui media sosial. Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Djati tempat RA mencari ilmu, menyidang mahasiswi cantik asal Tasikmalaya itu, sebelum dikeluarkan.

Rektor UIN Bandung Deddy Ismatullah mengatakan, motif RA memasang foto selfie hot tersebut karena ekonomi. RA sengaja memasang dengan maksud menjajakan dirinya. Pihaknya kemudian menyidang RA dan mengeluarkannya (DO) karena telah mencoreng nama baik kampus.

"Dia mengaku melakukan kejahatan itu. Dan dasarnya ekonomi," kata Deddy kepada merdeka.com, Kamis (12/2).

Tetapi pengakuan mengejutkan datang dari RA. Melalui beberapa pihak, RA menceritakan semuanya. Berikut ulasannya :

1.Akui punya koleksi foto hot, tapi bukan RA yang unggah
Merdeka.com - Kepala Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Dudang Gozali mengatakan yang mengunggah foto hot di Facebook bukanlah RA.

Dudang mengaku telah berdialog dengan RA. Yang bersangkutan bukan dia yang menyebarkan foto-foto seronok tersebut. Namun, belum diketahui siapa sebenarnya yang mengunggah foto-foto tersebut.

"Dia bilang bukan dia yang upload foto-foto itu. Sebab, katanya kalau dia upload itu sama saja bunuh diri. RA mengaku kalau dia memang punya koleksi foto seperti itu di handphone-nya. Tapi dia bersumpah yang menyebarkan bukan dia," jelas Dudang beberapa waktu lalu kepada merdeka.com.

Sementara, Beni, dosen Antropologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengatakan, RA datang ke Bandung dan kuliah di UIN Sunan Gunung Djati dibawa oleh seseorang. Namun, dia mengaku tak tahu siapa dan di mana orang itu tinggal.

"Oknum yang bawa dia pernah mengontrak di depan rumah dan menanyakan apakah RA bisa dimasukan ke UIN. Saya bilang di PMH masih bisa. Sekarang oknum ini menghilang, saya sedang cari dia," kata Beni.

Dugaan Beni, orang inilah yang membawa RA ke dunia hitam. Sebab, dia menilai dari kesehariannya, RA yang menunjukkan ke Bandung memang ingin serius kuliah, bukan ingin jual diri.

2. RA kaget foto hotnya tersebar di media sosial
Merdeka.com - Kepada Dudang, RA mengaku kaget setengah mati foto hot dirinya ada di internet. Dia tak tahu siapa orang yang menyebarkannya. Dia mengaku akun Facebook yang menyebar foto-foto tersebut bukanlah miliknya.

Tidak pernah sekalipun RA memajang foto vulgar seperti yang banyak di-publish di internet. Di akun Facebook asli milik RA tidak ada satu pun fotonya yang terpajang tanpa busana. Semua foto-fotonya hanya foto biasa dengan tubuh tertutup busana yang wajar.

Teman-teman sekelas RA membenarkan apa yang disampaikan RA di hadapan Kajur PMH. "Dia gak pernah upload foto begituan di akunnya yang asli. RA juga pernah bilang kalau itu bukan akunnya dia. Di akun aslinya, foto-foto dia biasa saja dan masih wajar," kata Setyo, teman sekelas RA.

Teman-teman RA yang lainnya juga menyatakan hal yang serupa dengan Setyo. Mereka hampir tidak percaya kalau foto-foto vulgar itu adalah RA.

3. RA berencana rayakan ultah traktir teman-teman
Merdeka.com - Selama kuliah RA dikenal sebagai mahasiswi yang rajin dan pintar. IP-nya selama kuliah selalu di atas tiga. Tugas-tugas kuliah juga selalu dikerjakan bahkan selesai sebelum waktunya. Dia juga bergaul dengan baik dan ramah.

"Rencananya tanggal 18 nanti kita mau foto bersama teman-teman sekelas. Kita juga mau jalan-jalan. Itu yang mengusulkan RA dan dia juga yang mau mentraktir karena tanggal itu dia ulang tahun," kata teman sekelas RA yang tak mau disebutkan namanya.

Tetapi rencana tersebut harus buyar lantaran berita tidak sedap menerpa RA. Hingga kini keberadaan RA belum diketahui.

4. RA sering dibooking pejabat
Merdeka.com - Kepada Kepala Jurusan PMH Dudang Gozali, RA mengaku sudah tujuh bulan menjadi 'ayam kampus'. Dudang telah mengkonfirmasi orangtua RA di Tasik. Orangtua RA sendiri kaget karena tidak tahu sang anak menjadi 'ayam kampus'.

RA memasang tarif Rp 2,5 juta untuk dua jam kepada pria hidung belang yang ingin membookingnya. Terkadang satu pelanggan bisa membooking RA lebih dari dua jam.

Dalam semalam biasanya dia bisa mendapatkan uang hingga Rp 6 juta hanya dari satu orang yang membooking. Kebanyakan pelanggannya berasal dari luar Bandung, terutama Jakarta.

Mereka berasal dari kalangan pengusaha dan pejabat. RA mengatakan tidak ada orang Bandung atau dari kalangan UIN yang pernah membooking dia.
5. Alasan RA jajakan diri karena pernah ditiduri pacar
Merdeka.com - RA mengaku melakukan pekerjaan itu sendirian (single fighter) tanpa mucikari dan tidak terlibat jaringan prostitusi. Kata Dudang, RA menuturkan kalau dirinya dikecewakan oleh pacarnya yang tidak mau bertanggung jawab.

"RA pernah bilang kalau dia pacaran dan pernah melakukan hubungan badan. Tapi pacarnya tidak mau menikahinya. RA kecewa akhirnya seperti itu," kata Dadung.

6. RA rutin kirim uang ke orangtua
Merdeka.com - Motivasi RA jadi 'ayam kampus' adalah untuk biaya hidup, biaya kuliah, dan membantu orangtuanya di kampung. Sekali booking, RA memasang tarif Rp 2,5 juta untuk dua jam. Dalam satu malam RA bisa mengantongi uang hingga Rp 6 juta. Terkadang satu pelanggan bisa membooking lebih dari dua jam.

Dadung mengatakan sebagian uang hasil melayani lelaki hidung belang itu RA kirimkan kepada orangtuanya di kampung.

"Orang tuanya tidak pernah RA bekerja seperti itu. Dia mengakunya ke orangtua kuliah sambil kerja di rumah makan," tambah Dadung.

Sumber : Merdeka.com



Pelajar SD Tewas Dirumahnya

Tuban - Sejumlah warga Krajan, Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban digegerkan dengan tewasnya bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di dalam rumahnya sendiri, Rabu (25/02/2015). Dia tewas dalam kondisi bersimbah darah.

Pelajar SD yang diketahui bernama Muhammad Subkhan tersebut tewas dengan kondisi mengalami luka di bagian kepalanya. Korban diduga dianiaya orang yang belum diketahui identitasnya saat berada di rumah sendirian setelah pulang sekolah.

Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, tewasnya pelajar yang baru kelas dua SD tersebut pertama kali diketahui oleh Amin kakak korban yang sudah MTS. Saat itu kakak korban baru pulang sekolah dan mengetahui adiknya sudah tergeletak.

"Yang pertama tahu kakaknya yang baru pulang sekolah. Kemudian langsung minta tolong pada warga sini," ujar Iful, salah satu warga yang ada di lokasi kejadian perkara.

Sejumlah warga yang mendengar teriakan kakak dari korban langsung mendatangi rumah pelajar SD tersebut. Kemudian sebagian warga langsung memanggil orang tua dari pelajar naas itu dan juga melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian jajaran Polres Tuban.

"Korban masih menggunakan seragam sekolah. Biasanya rumah pasti dalam keadaan sepi, orang tuanya bekerja semua," jelas Shohib, yang merupakan kerebat korban.

Hingga saat ini petugas kepolisian dari jajaran Polres Tuban masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi jenazah pelajar SD tersebut. Saat ditemukan korban dalam kondisi tengkurap di lantai ruang tengah rumahnya.

Ratusan warga dari desa setempat mendatangi lokasi kejadian rumah korban tersebut. Sementara itu, orang tua korban yang baru datang dari sawah menangis histeris mengetahui anaknya sudah dalam kondisi tidak bernyawa. [mut/but]

Sumber : Beritajatim.com

Akhir Cerita Istri Bintangi Film Porno





Masih ingat suami yang terkejut setengah mati gara-gara nonton film porno di HP, tahunya pemeran wanitanya adalah istri sendiri? Si istri membuat film porno bersama pria selingkuhannya, yang masih tetangga sendiri.

MF sempat menghilang satu bulan lebih, dia bersembunyi di beberapa tempat. Kemarin, wanita ini akhirnya menyerahkan diri. Uniknya, MF menyerahkan diri ditemani suaminya.

"Dia datang tadi pagi bersama suaminya. Menyerahkan dirinya, kita sudah dimintai keterangan dan mengakui sebagai pemeran wanita dalam adegan video mesum itu," Kata Kapolsek Mendoyo Kompol Wayan Sinaryasa, Rabu (25/2) di Jembrana, Bali.

MF mau ke kantor polisi setelah dibujuk suaminya untuk kemudian langsung dibawa ke Polsek Mendoyo Jembrana. Informasi dari polisi, dalam pemeriksaan awal MF mengakui bahwa wanita dalam video mesum yang diberi judul 'Teriakan Histeris' yang telah beredar di dunia maya itu adalah dirinya.


Di hadapan polisi, MF juga mengakui rekaman tersebut atas keinginannya. Itu dilakukan cuma sekali saja hanya untuk kenang-kenangan dan sensasi saja.

"Hanya untuk buat sensasi saja pak, bisa pakai kenang-kenangan," aku MF pada petugas.

Kompol Wayan Sinaryasa, mengaku masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap yang bersangkutan. "Dengan adanya pengakuan dari pemeran wanita, kita panggil juga pemeran dari laki-laki yang juga tetangganya," aku Sinaryasa.

Dulu MF sempat tak mau menyerahkan diri, dia malah balik mengancam akan melaporkan suaminya dengan tindakan KDRT jika kasus ini dilanjutkan. Bahkan MF mengatakan akan kabur dari rumahnya di Lumajang untuk menghindari panggilan polisi.

"Dia menyalahkan saya karena saya melapor ke polisi dan dia mengancam akan pergi jauh karena tidak mau berurusan dengan polisi," imbuh Putu WN minggu lalu.

Namun akhirnya MF mengalah. Apalagi polisi sudah melayangkan panggilan kedua.

Sumber : Merdeka.com

Begal Rampas Motor Pakai Samurai, Tapi Janda Ini Pakai Tubuh



Pelaku begal yang tertangkap polisi umumnya berjenis kelamin pria, ditambah pula memiliki fisik yang menyeramkan layaknya potongan penjahat pada umumnya. Fisik yang menyeramkan tersebut sesuai dengan cara sadis mereka saat 'bekerja', mengancam dengan senjata tajam seperti pisau, samurai bahkan senjata api. Jika pengendara motor melawan, tak segan para begal akan melukai korban bahkan banyak yang terluka sampai tewas.

Namun, berbeda dengan pelaku begal di Denpasar, Bali ini, Dewi Puspita Sari namanya. Selain perempuan, dia juga memiliki cara lain merampas motor korbannya. Yakni dengan cara mengajak korban melakukan hubungan intim di sebuah penginapan, dipuaskanlah kebutuhan birahi korban sampai lelah dan tertidur.

Setelah itu, janda beranak satu ini langsung membawa kabur motor korban. Jika korban terbangun, dia berdalih hanya meminjam motor untuk pergi ke warung membeli rokok atau minuman.

Walaupun caranya ini terbilang ekstrem dengan mengajak korban berhubungan intim. Namun, kepada polisi dia mengaku selalu membawa kondom di setiap ingin melancarkan aksinya. Alasannya, ia tak mau tertular jika sang korban memiliki penyakit kelamin. Selain itu, perempuan berusia 26 tahun ini mengaku selektif dalam memilih korbannya, selain melihat merk motor apa yang dipakai korban, dia juga melihat fisik sang korban, apakah memenuhi seleranya atau tidak.

Berikut aksi sang janda dalam merampas motor dengan mengajak berhubungan intim korbannya, dihimpun merdeka.com, Kamis (26/2):

1.Janda muda ini curi motor dengan modus memberikan layanan di ranjang
Ada-ada saja cara yang dilakukan Dewi Puspita Sari (26) janda beranak satu ini dalam melakukan aksi pencurian motor. Sebelum melakukan aksinya, janda asal Lumajang Jawa Timur, ini membuat korbannya 'klepek-klepek' di ranjang.

"Kalau dia sudah lemas dan puas, pasti tidak sadar kalau saya kabur bawa motornya. Kalau terbangun, bilang alasan beli rokok atau minuman," ungkap Dewi, enteng di hadapan petugas Polsek Denpasar Barat, Rabu (25/2) Bali.

Dewi ditangkap petugas selasa (24/2) berdasarkan laporan korban sebelumnya yang mengaku kencan dengan pelaku di sebuah penginapan Jalan Pidada Denpasar. Saat itu korban yang sudah kecapekan usai perang syahwat, tidak menyangka nikmatnya membawa sengsara.

Cara janda ini menggoyang korbannya pun unik, dengan hanya modal nekat perkenalan sesaat. Korban langsung digaetnya ke sebuah penginapan. "Saya sih pilih-pilih juga mas. Pilih motornya pilih orangnya juga, tidak asal comot aja. Eman-eman punyakulah mas," akunya dari dalam jeruji sel.

Kompol Made Joni Antara Putra, Kapolsek Denbar (Denpasar Barat), menyebutkan untuk saat ini masih dalam pengembangan.

"Kita masih terus lakukan penyelidikan. Karena kemungkinan korbannya tidak hanya ini. Untuk saat ini, pelaku berikut barang bukti kita amankan dalam proses penyidikan," jelas Kompol Made Jono.
2.Bila kepergok korban, janda pelaku curanmor pura-pura pinjam motor
Ada pengakuan menarik yang diungkapkan pelaku curanmor janda beranak satu ini. Dalam menjalankan aksinya, Dewi Puspita Sari (26) selalu mengaku siap sedia kondom dalam tasnya.

"Ada tidak ada gebetan, ya harus siap 'pelindung' mas. jangan sampai tertular penyakit, risiko tinggi," ungkap Dewi.

Pada aksinya sebelumnya, saat dirinya menggaet korbannya ke sebuah penginapan. Diakuinya baru melakukan sekali saja saat itu. Dimana, saat itu dirinya yang sudah membersihkan diri mengaku izin keluar beli minuman.

"Saya izin juga sama orangnya mau beli minuman. Pakai motor dia perginya terus kabur," akunya.

Kapolsek Denbar (Denpasar Barat), Kompol Made Joni Antara Putra menyebutkan, untuk saat ini masih melakukan kerjasama dengan pihak satuan lain terkait adanya laporan kehilangan motor. Sebab, kasus ini sangat awam dengan modus kencani korban.

"Kita coba lakukan pengembangan dengan pihak kesatuan di polres lain," jelas Kompol Joni, Rabu (25/2) di Denpasar, Bali.


3.Sebelum di Bali, Dewi banyak beraksi di Lumajang
Pernyataan mengejutkan dilontarkan janda berbadan tambun, Dewi Puspita Sari (26) yang melakukan aksi ranmor dengan cara mengencani korbannya. Dia beralih ke Bali, lantaran sudah banyak korbannya yang terbius di Lumajang, Jawa Timur.

Kapolsek Kota Denpasar Barat Kompol Made Joni Antara Putra mengatakan, bahwa dari hasil pengembangan, ada sejumlah korban yang dilaporkan kehilangan motor di Lumajang.

"Sejauh ini ada laporan yang kami terima dari kesatuan resort di Lumajang tentang kasus curanmor. Modusnya juga sama, kita kroscek nanti dengan pelaku," ungkap Joni, Rabu (25/2) di Denpasar Bali.

Pelaku mengaku, bahwa dirinya kabur dari lumajang lantaran sempat melakukan aksi yang sama, seperti yang dilakukannya terhadap sejumlah korbannya di Bali.

Korban yang melaporkan hingga saat ini baru satu orang bernama Mad Amin (42) asal Karangsem, Bali jenis motor Honda Beat hitam DK 8813 DC yang ditemukan di Lumajang, Jawa Timur.

"Ada kemungkinan pelaku tidak sendiri, masih kita kembangkan lagi," terang Joni.

Sumber : Merdeka.com




Alami Pelecehan Seksual, Dada jessica Iskandar Direkam Diam-diam



Jessica Iskandar baru saja melaporkan seorang karyawan salon bernama Najib atas tindak pelecehan seksual yang dilakukan pada dirinya. Tak tanggung-tanggung, ibu satu anak itu juga melaporkan tersangka ke kepolisian melalui sebuah surat resmi yang ia pamerkan di Instagram beberapa waktu lalu.
Sesaat setelah mengalami insiden memalukan itu, Jedar menyempatkan diri untuk menghubungi sahabat dekatnya, Kartika Putri. Wanita yang sempat dikabarkan dekat dengan Olga Sahputra itu lalu curhat mengenai apa yang dialaminya.
"Kaget, malam-malam dia telepon nangis-nangis, katanya dilecehin. Aku nanya kenapa, dia bilang direkam sama terapis, terus minta tolong sama sekuriti," ujar Kartika ketika ditemui usai mengisi acara Pesbuker ANTV, di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/2).


Kartika lalu menceritakan dengan detail apa yang dialami Jedar malam itu. Tal cuma difoto, ternyata bagian pribadi wanita berusia 28 tahun itu juga direkam menggunakan sebuah video oleh sang pelaku.
"Keterlaluan sih. Dia pikir kenapa dia mau (di-creambath) sama laki, laki kutip (banci). Dia (Jedar) sibuk baca majalah saat terapis, dipijit pake tangan satu. Itu kesengajaan, dia nahan baju Jes untuk melihat dada kanan dan kiri, durasi 2 menit lebih," sambung wanita yang dikabarkan dekat dengan kakak Jedar itu.
Kartika sendiri mengaku sangat kecewa dengan pihak salon Irwan, tempat Jedar merawat diri. Setelah mengalami pelecehan, tentunya ibu dari El Barack Alexander merasa panik, takut, dan juga nangis semalaman.
"Dia nangis, di polda jam 8-an sampai jam 3 itu nangis sebel sendiri. Sampe pulang itu dia nggak mau lihat, resah enggak mau liat. Jess panik. Saya minta CCTV, tanya kenapa kok lalai, kenapa kok (karyawan) bawa HP. Jessica lapor ke polisi takutnya banyak korban lain," pungkas Kartika.

Sumber : Merdeka.com

Polwan Yang Juga Seorang Tambal ban

Kondisi ekonomi orang tua yang pas-pasan ternyata tidak membuat sosok gadis berparas manis ini putus asa. Meski ayahnya hanya seorang buruh tukang tambal ban, malah membuat Bripka Eka Yuli Andini (19) bersemangat dalam menempuh masa depan sebagai polwan.

Gadis lulusan SMK Negeri 2 Salatiga jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini, dengan mulus lolos tanpa uang sogokan menempuh pendidikan kepolisian Pusdik Binmas, Banyu Biru, Ambarawa, Jawa Tengah. Selain itu, selama menempuh masa pendidikan sebagai Sekolah Calon Bintara (Secaba), berhasil mengukir prestasi rangking tujuh dari 7.000 peserta lainnya saat pendidikan kepolisian se-Indonesia.

Meski, sudah dua bulan menjadi polwan, Bripda Eka, panggilan sehari-harinya tidak pernah lupa disela-sela kesibukanya sebagai abdi negara tetap membantu profesi ayahnya sebagai buruh tukang tambal ban di Jalan Veteran, Pasar Sapi RT 2 RW 6, Kota Salatiga, Jawa Tengah dan bengkel.

Di rumah kontrakan sekaligus bengkel yang hanya berukuran 6 X 6 meter ini Bripda Eka jika lepas piket di Mapolresta Salatiga, Bripda Eka membantu kesibukan orang tuanya melayani langganan tambal ban ayahnya. Kesibukannya ini dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah mulai SMP hingga SMK.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sabirin (49) dan Darwanti (40) ini awalnya sama sekali tidak terbayang dibenaknya untuk menjadi seorang Polwan. Padahal awalnya, Bripda Eka ingin bekerja di sebuah stasiun televisi besar berskala nasional. Makanya, dirinya mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan agar mahir dalam bidang editing gambar dan animasi di televisi atau bidang broadcasting.

"Orangtua saya nggak pernah mengarahkan. Saya awalnya pingin kerja di broadcast, bagian editing dan ahli animasi karena saya ingin bekerja di stasiun tv terkenal. Pernah membuat web dengan teman-teman. Suka saja ngedit video, ngedit foto pokoknya yang berbau desain grafis lah," ungkapnya saat ditemui merdeka.com Selasa (25/2) di RSUD Salatiga di Bangsal Kelas 3 Flamboyan, Kota Salatiga, Jawa Tengah menunggui ayahnya Sabirin yang sedang sakit.

Namun, menjelang kelulusan, Bripda Eka mendapat dorongan dari Mara Tilofashanti salah satu guru multimedia komputer di SMK Negeri 2 Salatiga yang saat itu ada sosialisasi penerimaan polwan dari Polresta Salatiga. Bripda Eka kemudian mencoba mengadu nasib dan keberuntungan mengikuti seleksi penerimaan Secaba Polri di Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Sebelum jadi polwan. Awalnya aku sempat daftar salah satu perusahaan perkabelan automotif di PT Autocom di Subang, Jawa Barat. Saat itu tes tertulis dulu. Terus dapat panggilan ke Semarang untuk seleksi setelah tes kesehatan di Polri. Kemudian bebarengan, saya milih seleksi di Polri saja kemudian mengikuti tes kesehatan dan membatalkan untuk tes di PT Autocom. Ingin cepet kerja biar bisa bantu ayah dan tidak menambal ban terus," tutur gadis berkelahiran 30 Juli 1996 ini.

Bripda Eka kepada merdeka.com sempat mengaku tidak percaya diri karena gadis berparas imut ini hanya memiliki tinggi badan 156 dengan berat hanya 48 saja. Namun, karena mendapat dorongan dari teman-teman sekolah, orangtua dan gurunya, akhirnya bersama 19 teman satu sekolahnya Bripda Eka mengikuti proses seleksi Secaba Polri.

"Ada teman-teman daftar sekitar sekelas lima sama saya. Kalau satu sekolah SMK Negeri 2 Salatiga ada sekitar 20 teman sama saya. Terus daftar, saya khan tinggi badan pas-pasan banget. Kok kayak tinggi badan ngepres. Di bujuk Bu Mara, udah gak papa ikut saja, tahun kemarin ada 7.000 polwan diterima. Kapan lagi ada kuota seperti itu. Eh, ternyata sekarang sudah jadi Polwan. Alhamdulillah saya jadi rangking tujuh selama pendidikan 1,5 bulan di Banyu Biru, Ambarawa," ungkapnya.

Meski telah berhasil menjadi anggota polwan, sosok Bripda Eka tetap menunjukan kesederhanaannya. Bagaimana tidak, saat merdeka.com menemuinya baju, celana dan sepatunya yang dikenakan baju tak bermerek. Kesantunan dan kepatuhan kepada kedua orangtuanya pun tetap dijaga.

Terbukti, saat menunggui ayahnya Sabirin yang sedang sakit paru-paru, dengan setia bersama ibu dan adik semata wayangnya Arjuna Dwi Bagaskara (16) yang saat ini juga duduk di bangku sekolah SMK Negeri 2 Salatiga seperti dirinya. Meski dirinya kini telah sibuk bertugas sementara di Unit Shabara Polresta Salatiga, Jawa Tengah.

Sumber : Merdeka.com















Penampakan Utuh Foto Mesum Abraham Samad dan Feriyani Lim


Beredarnya foto mesum Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan seorang wanita bernama Feriyani Lim hingga kini terus menuai kontroversi. Sejumlah pihak menduga foto ini palsu dan rekayasa. Secara ekslusif, redaksi Rimanews berhasil mendapatkan foto asli tersebut.
“Ini foto asli yang menampilkan secara utuh dari sepotong foto yang selama ini beredar,” ungkap sumber Rimanews yang mewanti-wanti identitasnya untuk dirahasiakan di sebuah cafe seputaran Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (17/02) malam.
Menurutnya, potongan foto yang selama ini beradar di media adalah bagian dari skenario untuk menutupi jejak keasliannya sehingga memunculkan kontroversi.

“Pak Abraham Samad sendiri membantah keaslian dari potongan foto yang telah beredar di media selama ini,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku bahwa dengan munculnya foto utuh ini akan membuat Abraham Samad tak lagi bisa membantah.
“Foto ini mempertegas pernyataan Zainal Tahir sebelumnya yang menyatakan bahwa ada lima orang yang masuk ke kamar tersebut,” ungkapnya sambil menyatakan telah menyimpan foto tersebut selama hampir tiga tahun.
Dalam foto tersebut terlihat dua pasangan sedang berpelukan kamar hotel Clarion, Makassar, Sulsel. Pasangan di pojok adalah Abraham Samad dan Feriyani Lim yang pada saat itu mengaku bernama Fransisca dan meminta dipanggil “Sisca”.

Siapakah pasangan yang terlihat sangat jelas selain Abraham Samad dan Feriyani Lim tersebut?
Terkait munculnya foto utuh ini, Rimanews mencoba menghubungi Zainal Tahir yang sebelumnya mengaku telah memotret momentum mesra dua pasangan ini.
“Maaf saya sedang rapat,” jawabnya melalui saluran ponsel pada Selasa (17/02). SMS yang dikirimkan juga tak kunjung dibalas hingga berita ini diturunkan.

Sumber : Rimanews

2 Siswi Kesurupan, Kepsek malah Mencabuli Dengan Dalih Usir Jin


Dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Malang masing-masing berinisial LS (14) dan RR (14) mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kepala Sekolahnya, H Asrofi. Pelaku berbuat tidak senonoh itu terjadi saat kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu - Minggu) pada Sabtu, 31 Januari 2015 di Lapangan Desa Kenanga, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Polres Malang telah menahan dan menetapkan Asrofi yang merupakan warga Wadung, Kecamatan Pakisaji sebagai tersangka setelah mendapat laporan dari keluarga korban. "Dua wali murid kedua korban melapor dan kami telah memeriksa tujuh saksi," kata Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Iptu Sutiyo, Senin (23/2).

Berdasarkan keterangan para saksi, sekitar pukul 23.00 WIB, diadakan acara api unggun. Namun mendadak, dua siswa yakni korban LS dan RR mendadak berteriak histeris dan menangis. Mereka diduga kerasukan makhluk halus.

Para pembina kemudian memberi pertolongan dengan membawa mereka ke mobil milik Asrofi. Saat itu suasana hujan, sehingga mobil dianggap tempat yang layak untuk memberikan pertolongan.

Korban pertama yang dibawa ke mobil adalah LS yang direbahkan di jok belakang. Tidak lama kemudian, RR dengan kondisi yang sama juga dibawa di samping LS. Asrofi berdalih merukyah (mengusir jin) korban di dalam mobil tersebut.

Berikutnya pintu mobil ditutup dan para pembina diminta pelaku kembali ke lokasi kegiatan.

"Kejadiannya di dalam mobil. LS mengaku dicium di bibir dan pipinya, sedangkan RR dicium dan diraba payudaranya," kata Sutiyo.

Polisi telah memeriksa tujuh saksi, di antaranya pembina pramuka yang membopong dua korban ke mobil. Selain itu juga dihadirkan saksi ahli, seorang psikiater.

"Dua korban menurut saksi ahli mengalami trauma akibat tindak pelecehan seksual. LS masih tidak selera makan, sementara RR masih ketakutan saat ingat peristiwanya," katanya.


Sumber: Merdeka.com

Gara-gara Facebook, Siswa SMP Dihamili Pria Beranak Tiga

Akibat perkenalan di media sosial Facebook, seorang siswi SMP, Bunga (16) (nama samaran), dihamili pria beranak 3, Bambang (43), sehingga melahirkan seorang bayi.

Kejadian itu bermula pada 2 tahun lalu, saat korban masih berusia 14 tahun dan duduk di kelas 1 di sebuah SMP di Malang, Jawa Timur.
Perkenalan di dunia maya ternyata berlanjut ke dunia nyata. Bambang pun memanfaatkan keluguan Bunga yang tidak mempersoalkan batas usia.

"Puncaknya ketika korban diajak menginap di sebuah losmen dan terjadilah hubungan intim," sebut Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang, Jawa Timur (Jatim), Iptu Sutiyo, Minggu (22/02/2015).

Cinta satu malam tersebut berbuah, Bunga hamil. Bukannya bertanggungjawab, Bambang malah menghilang dan menghapus akun Facebooknya.

Orangtua korban kemudian melaporkan Bambang dan polisi berhasil menangkapnya.
Bambang akan dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) dan (2) jo Pasal 76 D dan atau Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E Undang-Undang tahun 2014 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2002, ancaman maksimalnya 15 tahun penjara. Covesia


Sebelum Meninggal, Gadis Kecil itu Meminta Maaf Pada pembunuhnya

Kasih Ramadani (7), berjalan sempoyongan mengambil air untuk membersihkan darah yang mengalir di wajahnya, di rumah Eko Hendro (40) di Dusun Buwek, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Sabtu (21/2). Lalu, ia berjalan menghampiri ayahnya, Deni (30) yang telah memukulnya hingga berdarah untuk meminta maaf.

“Anak saya sempat cuci muka, lalu meminta maaf ke saya. Setelah itu dia roboh. Saya sangat menyesal,” kata Deni ayah Kasih yang membunuh anaknya sendiri saat dimintai keterangan polisi, Ahad (22/2).
Usai meminta maaf, Kasih masih sempat meneguk air putih dan kemudian roboh. Napasnya tersengal-sengal. Darah terus mengalir dari kepalanya. Ayahnya panik lalu membopong Kasih ke gubuk yang ada di kebun samping rumah Hendro. Ayahnya mengikatkan baju di kepala Kasih untuk membendung darah agar tidak terus mengalir. Tapi nyawa Kasih tetap tidak tertolong.

Deni menghajar Kasih gara-gara bertengkar berebut baju baru dengan kakaknya, Dina Marcelia (8). Deni memukuli tubuh dan kepala Kasih menggunakan bambu hingga bocah itu tewas.
Dua bocah kakak beradik itu bertengkar soal baju pemberian dari Eko Hendro, yang tak lain adik ipar Deni. Melihat anaknya bertengkar, Deni naik pitam. Deni yang saat itu sedang berkebun menghampiri anaknya.
Deni memukulkan bambu yang digunakan untuk memikul bibit ketela yang akan ditanam ke tubuh dan kepala Kasih. Adik ipar Deni, Eko Hendro sebenarnya sempat mengetahui peristiwa itu. Eko sempat menegur Deni agar tidak menghajar anaknya. Malah istri Eko, Nuraini (adik kandung Deni) sempat bertengkar mulut dengan Deni.

“Saya bilang ke dia (Deni), kalau tetap menghajar anaknya, saya suruh keluar dari rumah. Saat itu, dia berhenti menghajar anaknya. Lalu saya tinggal jemput anak ke sekolah di Kacuk,” kata Eko saat menunggu jenazah Kasih di kamar mayat RSSA, Kota Malang.

Detik-detik Datangnya "kereta Maut" Sambar Pelajar Yang Sedang Berfoto Selfie

Seorang pengguna facebook bernama Mochanad Rizky Fauzan mengunggah foto detik-detik datangnya kereta api yang menewaskan seorang pelajar asal Madiun.
Kereta itu, sudah terlihat di frame foto yang diambil oleh salah satu dari lima remaja yang nekat foto selfie di pinggir rel kereta api. Empat orang selamat, sementara satu orang remaja yang mengenakan kaus berwarna merah tak sempat menghindar hingga ia tewas di tempat kejadian.

"Ni aLL gambar diambil sebelum dy wafat.y doakan j semoga amal ibadahnya ditrima di sisinya.amieen," demikian keterangan yang disertakan dalam foto yang diunggah pada Minggu (22/2/2015) tersebut.
Adapun peristiwa nahas itu terjadi pada hari Jumat (20/2/2015) di kelurahan Winongo, Mangunharjo, Madiun. Korban diketahui bernama Tomi Luki Saputra.

Berdasarkan penelusuran, korban memiliki akun facebook bernama Tommy Lucky S. Dari foto-foto di album akun facebook milik korban, memang ada kemiripan antara baju yang dikenakan remaja itu saat foto selfie dengan baju korban yang tewas.

Kecelakaan Bus di Tol Semarang Tewaskan 16 Penumpang

Semarang - Kecelakaan maut terjadi di Tol Jatingaleh Semarang. Bus sarat penumpang 'terbang' dan menabrak tebing. 16 Penumpang tewas, puluhan terluka. Si sopir selamat.

"Pengemudi, Mohammad Husen, belum kami tanyai," jelas Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Pungky Buwana di RS Bhayangkara Semarang, Jumat (20/2/2015).

Meski selamat, kata Pungky, Husen terluka cukup parah. Terutama di bagian muka dan tangan. Ia sadar dan bisa diajak berkomunikasi.

Mengenai korban tewas, Pungky menjelaskan, 10 jenazah berada di RS RS Bhayangkara dan 6 jenazah berada di RSUP dr Kariadi Semarang. Beberapa korban tewas yang sudah diidentifikasi di antaranya Selfiah, Sumisih, Nanda, Syarif Hidayatullah, dan Mariadi.

Sementara itu, 24 korban luka dirawat di RS Bhayangkara dan puluhan lainnya berada di RSUP dr Kariadi.

Bus Sang Engon bernopol B 7222 KGA itu mengalami kecelakaan tunggal pada pukul 13.00 WIB. Bus dari Pekalongan menuju Bojonegoro itu terjungkal di tikungan tajam dan melompati beton pembatas jalan hingga menghantam dinding tebing. Para penumpang adalah warga Bojonegoro yang mengikuti pengajian dari Pekalongan.

Mahasiswi Cantik UIN Bandung foto Bugil

RA, mahasiswi semester enam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Gunung Djati Bandung mungkin tak mengira, ulahnya meng-upload foto-foto bugil ke media sosial berbuntut drop out (DO).

Kampus Islam negeri tersebut mengeluarkan RA setelah dilakukan sidang yang dihadiri oleh struktural kampus. Dalam pengakuannya, RA sengaja meng-upload foto bugil dirinya ke Facebook. Yang menjadi pertanyaan, mengapa RA melakukan hal itu tanpa rasa bersalah.

Dalam pengakuannya, RA tidak bisa memberikan jawaban logis. Pihak kampus pun tak habis pikir dengan ulah mahasiswi yang tergolong berprestasi dan memiliki nilai akademik bagus itu.

Tidak lama usai RA disidang, pihak kampus sepakat untuk mengeluarkan surat keputusan mengeluarkan RA. Perbuatan RA dinilai sebagai aib bagi kampus.

Razia Di Malam Valentine

KEPANJEN - Razia gabungan dari Polres Malang, Satpol PP, serta Linmas Kabupaten Malang, panen tangkapan saat melakukan razia ke hotel-hotel di kawasan Lawang dan Kepanjen, Jumat (13/2/2015).
Kasat Sabhara Polres Malang, AKP Ainun Juwariyah, mengatakan, razia ini dilakukan menjelang perayaan hari Valentine yang dikhawatirkan jadi kegiatan seks bebas.
Sampai Jumat sore (13/2/2015) tadi, razia ini menjerat 15 pasangan bukan suami istri.
Menurut Ainun, pasangan bukan pasangan suami istri terbanyak dijaring di Hotel Puspasari 2, Kepanjen.
“Sisanya, lima pasangan didapat dari hotel-hotel di Lawang,” ujar Ainun.

Pasangan bukan suami istri yang berada di 10 kamar hotel bertarif Rp 50.000 dan Rp 60.000 untuk short times itu didatangi petugas gabungan.
Begitu kamar dibuka, pemandangannya rata-rata sama. Perempuan yang ada di dalam masih sibuk mengenakan celana dalam, BH, dan pakaian mereka.
Ada juga yang perempuan yang keluar kamar masih sibuk membenahi restleting celana panjangnya.
Ainun mengatakan, pihaknya tidak ingin perayaan Valentine disalahgunakan. Razia gabungan ini rencananya juga akan datang ke sejumlah kafe di kabupaten Malang.



2 Orang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh

Lima orang warga yang tengah berteduh saat hujan. Mereka memutuskan untuk berdiam diri di saung yang berada di tengah sawah. Namun petir menyambar mereka. Menyebabkan tiga orang kritis dan dua orang tewas.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Sulistyo Pudjo Haryono mengatakan, telah terjadi musibah lima orang tersambar petir yang mengakibatkan dua orang tewas di tempat dan tiga orang kritis di RSU Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun korban meninggal dunia adalah Dani Ahmad Yani dan Mohamad Yudit Herdiansyah. Sedangkan korban kritis adalah Wawan, Andi dan Aceng.

2 Orang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh

"Adapun kronologis kejadian, yaitu hari Sabtu 30 Jan 2015 sekira jam 16.00 WIB di sebuah bangunan saung di tengah sawah Kp. Leuwidahu Kaler Kec. Indihiang telah terjadi kecelakaan 5 orang tersambar petir pada saat ke 5 orang sedang berteduh selesai beraktifitas di sawah yang mengakibatkan 2 orang MD dan 3 orang Luka Bakar dan di rawat di RSU," jelasnya melalui pesan singkat, Minggu (1/2).

Sulistyo menambahkan, korban tewas langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ini pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Karena adanya kejadian ini, dia menghimbau, masyarakat untuk tidak berada di dekat lapangan saat hujan.

"Dengan adanya kejadian tersebut maka Polri melakukan olah TKP. Mengamankan masyarakat dengan himbauan untuk jauhi lapangan,"

sumber : merdeka.com

Pemain Berdarah Indonesia Menjadi Pemain Terbaik Piala Asia

Gelandang Australia, Massimo Luongo, terpilih menjadi pemain terbaik Piala Asia 2015. Luongo tak hanya mampu membawa The Socceroos juara Piala Asia, tapi dia juga mencetak salah satu gol kemenangan.

Luongo ikut mengantarkan Australia menjuarai Piala Asia usai mengalahkan Korea Selatan di partai final, Sabtu (31/1/2015). Luongo mencetak gol pembuka kemenangan Australia di menit 45.

Namun, siapa sangka, Luongo ternyata memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Pemain Swindon Town, klub kasta ketiga Liga Inggris, itu memiliki keturunan dari Sultan di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, sang Ibu bernama Ira asli orang Indonesia.

Pemain Berdarah Indonesia Menjadi Pemain Terbaik Piala Asia

Luongo pun mengakui memiliki darah Indonesia. Hal itu pertama kali diungkapkan Luongo saat bergabung dengan klub Liga Premier Inggris, Tottenham Hotspur, pada 2011-13. "Keluarga saya tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Paman, bibi, dan sepupu saya ada yang tinggal di Jakarta," ujar Luongo dikutip Herald Sun.

Luongo bahkan ingin sekali mengunjungi tanah leluhurnya itu. "Mereka keluarga kerajaan sebelum Indonesa merdeka. Saya sendiri belum pernah ke Indonesia. Tentu saya ingin pergi ke sana, karena punya ikatan emosional kuat dengan Indonesia."

Selama gelaran Piala Asia 2015, Luongo menyumbang dua gol untuk Australia. Gol perdana Luongo dicetak saat Australia mengalahkan Uni Emirat Arab 4-1.

Gol kedua, dilesakkan pemain berusia 24 tahun itu ke gawang Korea Selatan. Luongo pun menjadi pemain pertama yang berhasil menjebol gawang Korea Selatan di Piala Asia 2015.

Eksekusi Mati Kenji Goto Oleh ISIS

Hingga saat ini kondisi dua sandera ISIS - warga negara Jepang dan Yordania - belum diketahui. Padahal tenggat waktu untuk pertukaran sudah lewat.

"Para pejabat sedang bekerja sepanjang waktu terkait kasus pilot Mu'ath al-Kasaesbeh, yang ditangkap setelah jetnya jatuh di Suriah bulan lalu.

Militan ISIS telah mengancam akan membunuhnya si pilot jika Yordania tidak membebaskan tawanan Irak Sajida al-Rishawi sebelum matahari tenggelam hari Kamis 30 Januari waktu setempat. Namun sejak itu, tak terdengar kelanjutan terkait pertukaran tersebut.

Sebelumnya, ungkapan eksekusi tersebut juga disampaikan melalui rekaman suara yang diduga kuat milik sandera Jepang Kenji Goto.

Eksekusi Mati Kenji Goto Oleh ISIS

Al-Rishawi merupakan terpidana mati di Yordania karena perannya dalam pengeboman maut di Amman pada tahun 2005. Tetapi Yordania mengatakan baru akan membebaskannya jika mendapat bukti bahwa pilotnya masih hidup.

Kendati demikian, rekaman suara yang sepertinya dirilis oleh ISIS, tidak menjanjikan bahwa salah satu sandera itu akan dilepaskan sebagai imbalan atas pembebasan al-Rishawi.

Upaya dukungan agar kedua sandera segera dibebaskan datang dari orang-orang di Yordania dan Jepang. Mereka turun ke jalan-jalan hari Jumat 30 Januari waktu setempat, menyerukan dipulangkannya kedua sandera itu dengan selamat.

Sementara istri Goto, Rinko, menyampaikan permohonan yang emosional pada Kamis 29 Januari malam waktu setempat, kepada Tokyo dan Amman untuk menyelamatkan suaminya

Negosiasi untuk menyelamatkan sandera asal Jepang kembali gagal. Satu lagi warga negeri sakura kembali menjadi korban keganasan ISIS. Jurnalis negara tersebut, Kenji Goto dikabarkan telah dieksekusi. Hal itu diketahui berdasarkan video yang dirilis ISIS pada 31 Januari 2015.

Dalam video bertajuk "Pesan untuk Pemerintah Jepang", terlihat seorang algojo ISIS berpakaian hitam dan Kenji Goto mengenakan pakaian bak tahanan berwarna oranye.

Algojo yang berbicara dengan aksen mirip Inggris itu mengatakan, "Mimpi buruk untuk Jepang sudah dimulai."

Dalam rekaman berdurasi 66 detik itu, si algojo kemudian menempelkan sebilah pisau di leher Goto. Tak diperlihatkan apa yang terjadi selanjutnya. Video eksekusi terhadap warga asing lain yang beredar sebelumnya juga tak menampilkan penggorokan.

Tak lama setelah video tersebut beredar, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Yoga mengatakan pihaknya geram dengan tindakan tersebut.

"Ini jelas aksi terorisme. Sangat mengerikan. Kami marah dan akan bertindak," ujar dia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, pihaknya juga mengutuk perbuatan ISIS tersebut. Namun Washington akan menyelidiki apakah video pemenggalan itu benar-benar otentik atau tidak.

Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu.

Dalam video sebelumnya, Kenji Goto menyatakan ISIS meminta uang tebusan sekitar Rp 2,5 triliun jika ingin dia dibebaskan. ISIS juga meminta kepada Yordania agar membebaskan anggota Al Qaeda, Sajida al-Rishawi yang kini menjadi terpidana mati atas serangan pada 2005 silam jika ingin pilot asal Yordania, Moaz al-Kasasbeh dibebaskan. Belum diketahui bagaimana nasib Moaz saat ini meski Yordania telah menyatakan siap membebaskan Sajida.

Sebelumnya ISIS mengeksekusi warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa yang merupakan pengusaha 42 tahun yang datang ke Suriah pada Agustus 2014 untuk membangun perusahaan kontraktor militer. Namun tak lama, ia diculik ISIS.

sumber : liputan6.com

Top