Kesehatan

Unik

Teknologi

Kriminal

News

Peristiwa

3 Pengakuan Tersangka Pembunuh Angeline

Dalam kasus kematian Angeline, hanya Agustinus yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuh bocah delapan tahun itu. Selama pemeriksaan berlangsung, ia semula mengaku sebagai pelaku yang menyebabkan Angeline tewas. Namun belakangan, Agustinus mengubah kesaksiannya dengan menyatakan Margriet Christina Megawe adalah pembunuh sebenarnya.

Heri menjelaskan, Agustinus alias Agus menjalani tes kebohongan yang diselenggarakan Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Republik Indonesia. Ia berujar, jawaban menunjukkan sebagian besar Agus berkata benar. Meski begitu, Heri enggan merincikan pertanyaan yang diajukan kepada pria yang pernah bekerja di rumah ibu angkat Angeline itu.

Pekan lalu, Agus membeberkan sejumlah pegakuan mengejutkan. Setidaknya ada 3 pengakuan yang menjadikan Margriet semakin terpojok dengan kematian Angeline:


1. Tuding Margriet Pembunuh

Dalam keterangan tambahannya pada Rabu, 17 Juni 2015, Agus mengaku bahwa Margriet yang membunuh anak angkatnya itu. "Waktu kejadian, M (Margriet) memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengaku ia membunuh Angeline," ujar pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada Tempo, Kamis, 18 Juni 2015.

Keterangan Agus kali ini memang berbeda dengan keterangan sebelumnya pada 10 Juni 2015, atau persis ketika Angline ditemukan membusuk di pekarangan rumah Margriet. Meski begitu, sejauh ini polisi masih menetapkan Agus sebagai tersangka pembunuh Angeline dengan sangkaan membunuh dan memperkosa.

Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel, dalam sejumlah kesempatan membantah bahwa kliennya terlibat dalam kematian Angeline. Hotma berujar, keterangan Agustinus tak berdasarkan fakta. "Saya tak paham mengapa keterangan Agustinus dipertimbangkan meski tidak ada dukungan bukti," kata Hotma saat dihubungi, Selasa, 23 Juni 2015.

2. Angeline Tewas di Kamar Margriet

Agustinus mengaku bahwa pembunuhan Angeline terjadi pada 16 Mei 2015. Sekitar pukul 09.30 Wita, Agus mendengar teriakan Angeline dari kamar Margriet. Agus mendengar teriakan Angeline, "‘Mama, lepaskan aku’," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, menirukan cerita kliennya. Teriakan itu hanya berlangsung sekali tapi terdengar sangat keras.

Saat itu, menurut Haposan, Agus berada di kamarnya. Lantas, beberapa saat setelah teriakan Angeline, Margriet memanggilnya. Agus kemudian masuk ke kamar Margriet. Di dalam kamar itu, Agus melihat Angeline sudah dalam keadaan sekarat dengan posisi telentang. tubuh Angeline banyak yang membiru. Bahkan kepalanya terlihat berdarah.

Hotma menyangkal tudingan Agus. Menurut Hotma, cerita sebenarnya, Agus meminjam pensil ke Angeline untuk membuat surat yang akan dikirimkan kepada keluarga di Sumba. Sekitar 30 menit kemudian, Angeline mendatangi Agus untuk meminta pensil itu.

Agus mengembalikannya. Saat akan keluar kamar Agus, Angeline berkata, "Kata Ibu (Margriet) 'kerja kamu enggak becus' kepada Agus. Akibatnya, Hotma berujar, Agus naik pitam. Agus lalu memukuli Angeline dan membenturkan kepalanya ke tembok sampai tewas. "Tidak ada kejadian di kamar Margreit," kata Hotma.

3. Kubur Kaos Bersama Angeline

Ternyata sejumlah barang bukti yang ditemukan polisi dalam lubang tempat Angeline dikubur tidak hanya sprei dan boneka, namun terdapat juga baju kaus dan celana panjang yang sedang dikenakan Agus. Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengungkap saat itu Agus dipanggil oleh Margriet yang berada di dalam rumah.

Di dalam kamar, tubuh Angeline sudah sekarat. Margriet kemudian memerintahkan pemuda asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Tmur, itu untuk melepaskan baju kaus yang sedang dia pakai. Berdasarkan pengakuan Agus, kata Haposan, Margriet memerintahkan Agus menguburkan kaus dan celana yang sedang dipakainya itu bersama tubuh Angeline dalam satu liang lahat.

Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel, tentu saja membantah tudingan Agustinus yang menyebut ibu angkat Angeline itu memerintahkannya mengubur kaus dan celana yang sedang dipakainya bersama jenazah Angeline. "Itu keterangan absurd," kata Hotma.

Sumber : Tribunnews.com

Kapolda Yakin Kasus Kematian Angeline Segera Terungkap


"Kemarin saya memimpin gelar perkara dalam rangka memberikan semangat pada tim penyidik. Tak lama lagi kasus ini akan selesai dengan data akurat, ilmiah. Sehingga tidak terbantahkan di pengadilan nanti," kata Ronny saat ditemui di Mapolda Bali, Selasa (23/6/2015).

Kapolda menjelaskan kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka Agustinus Tae berada di ranah Polresta Denpasar. Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana memimpin langsung proses penyidikan. Namun tim dari Polda Bali tetap membantu.

Sementara kasus penelantaran anak yang mengakibatkan kematian Angeline berada di tangan Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Bali. Ibu angkat korban, Margriet, menjadi tersanga dalam kasus tersebut.

Kapolda menjelaskan gelar perkara menunjukkan proses penyidikan menemukan banyak kemajuan sejak jenazah ditemukan pada 10 Juni 2015. Salah satu perkembangannya yaitu keterangan tersangka Agustinus yang menyebutkan ada orang lain terlibat dalam kematian Angeline.

Penyidik menganalisis keterangan itu dengan mengumpulkan bukti-bukti yang sah. Penambahan bukti pun didapat dari olah tempat kejadian perkara dan prarekonstruksi.

Namun, Kapolda tak menyebutkan identitas dan kapan tersangka baru akan dipublikasi. "Ini masih terus kita lakukan pengumpulan bukti-bukti yang akan menjadi alat bukti yang sah," ujarnya.

Sumber : Tribunnews.com

Presiden Obama Adakan Buka Puasa Bersama di Gedung Putih

WASHINGTON DC — Presiden AS Barack Obama, Senin (22/6/2015) malam waktu setempat, menggelar buka puasa bersama dengan sejumlah umat Muslim AS di Gedung Putih sebagai bagian penghormatan terhadap bulan suci Ramadhan.

Dalam acara itu, Presiden Obama mengatakan, seluruh rakyat Amerika Serikat harus berdiri bersama untuk menolak diskriminasi untuk setiap pemeluk agama atau kelompok etnis.

"Kita memastikan apa pun kepercayaan yang kita peluk, kita semua adalah satu saudara," kata Obama dalam acara yang dihadiri 40 staf diplomatik dan sejumlah anggota Kongres.

Dalam acara itu, Obama juga menerima beberapa orang muda yang menjadi tamu acara buka puasa tersebut. Salah satunya adalah Samantha Elauf, yang maju ke Mahkamah Agung untuk membela haknya mengenakan hijab.

Pada 2008, Samantha baru berusia 17 tahun ketika dia ditolak bekerja sebagai tenaga pemasaran di toko Abercrombie Kids di Tulsa, Oklahoma, hanya karena mengenakan hijab saat wawancara kerja.

"Dia memiliki tekad untuk membela haknya mengenakan hijab. Dia ingin mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang lain. Dia pergi ke Mahkamah Agung, yang bahkan tidak saya lakukan saat saya seusia dia, dan hebatnya dia menang," ujar Obama memuji Samantha.

Obama lalu membicarakan tiga pemuda Muslim yang tewas dibunuh pada 10 Februari lalu di Chapel Hill, Carolina Utara, dan sembilan warga kulit hitam yang tewas dalam penembakan di Charleston.

"Sebagai bangsa Amerika, kami menegaskan bahwa tak seorang pun harus menjadi korban akibat siapa mereka, seperti apa tampang mereka, siapa yang mereka cintai, atau siapa yang mereka sembah. Kita berdiri bersama melawan aksi-aksi penuh kebencian itu," ujar Obama.

Sumber : KOMPAS.com

Venus Punya Gunung Berapi Aktif

Telah lama ilmuwan meyakini bahwa Venus memiliki gunung berapi yang masih aktif. Menganalisis data yang dikumpulkan oleh wahana Venus Express, ilmuwan kini membuktikan bahwa planet kedua terdekat dari Matahari itu memang punya gunung semacam Merapi atau Sinabung.

"Kami telah melihat sejumlah peristiwa di mana spot-spot di permukaan Venus tiba-tiba memanas dan mendingin," kata Eugene Shalygin dari Max Planck Institute for Solar System Research.

Ada empat spot yang dideteksi ilmuwan. Sebelumnya, ilmuwan telah mengetahui bahwa spot itru merupakan wilayah gunung berapi. Namun, baru kali ini ilmuwan berhasil membuktikan bahwa spot itu bisa mengalami perubahan temperatur signifikan.

"Itu adalah bukti paling kuat saat ini tentang vulkanisme di Venus," kata Shalygin seperti dikutip Daily Mail, Jumat (18/6/2015).

Pada spot yang disebut "Object A" yang luasnya hanya sekitar 1 kilometer persegi, ilmuwan mengetahui bahwa temperaturnya bisa mencapai 830 derajat celsius, jauh lebih tinggi daripada temperatur biasanya yang sekitar 480 derakat celsius.

Hasil penelitian ini konsisten dengan data lain dari Venus Express yang menunjukkan gejala vulkanisme di Venus baru-baru ini.

Tahun 2010, citra inframerah sejumlah gunung yang diambil Venus Express mengindikasikan bahwa lava pernah mengalir ribuan hingga jutaan tahun lalu. Beberapa tahun kemudian, adanya lonjakan sulfur di atmosfer Venus yang bisa menjadi petunjuk bahwa sebuah gunung berapi tengah aktif.

"Studi kami menunjukkan bahwa Venus, tetangga terdekat kita, masih aktif dan berubah saat ini. Ini langkah penting untuk memahami perbedaan sejarah evolusi Bumi dan Venus," kata Shalygin.

Sumber : KOMPAS.com

Tayangan Nagita Slavina Dan Raffi Ahmad Ditegur KPI

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat melayangkan surat teguran tertulis kedua untuk Trans TV terkait pelanggaran terhadap P3SPS KPI dalam program siaran “Janji Suci Selamatan Tujuh Bulanan” yang disiarkan 14 Juni 2015 mulai pukul 13.54 hingga pukul 21.34 WIB.

Dari situs resmi KPI disebutkan, program tersebut menayangkan acara selamatan tujuh bulanan Nagita Slavina yang diadakan di kediaman Raffi dan Gigi di Tebet dilanjutkan dengan segmen “Janji Suci Raffi & Gigi Road To Baby Shower” dan “Janji Suci Baby Shower” sehingga menghabiskan durasi kurang lebih 7 jam 41 menit.

Durasi siar yang cukup panjang ini dinilai tidak wajar oleh KPI Pusat.
Demikian ditegaskan KPI Pusat dalam surat teguran keduanya untuk Trans TV yang ditandatangani Ketua KPI Pusat, Judhariksawan, Jumat, 19 Juni 2015.
Program yang dimaksud banyak pula memuat hal-hal yang tidak signifikan untuk diketahui publik, seperti kendala-kendala yang dialami Raffi sehingga terlambat datang karena macet total, rantai ojek putus, berganti ojek, dan ojek ditabrak motor, ataupun flashback momen Nagita dan Raffi, yang menghabiskan menghabiskan durasi cukup panjang.

Dalam surat teguran tersebut, KPI Pusat memandang bahwa nilai-nilai positif yang ingin disampaikan, seperti budaya/adat mitoni, pengajian, ataupun wawancara narasumber, pada dasarnya dapat ditayangkan dalam durasi yang wajar jika dikemas dengan baik.

Menurut KPI Pusat siaran tersebut telah dimanfaatkan bukan untuk kepentingan publik. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik.
Koordinator bidang Isi Siaran sekaligus Komisioner KPI Pusat Agatha Lily mengatakan pihaknya memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 11 ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 11 ayat (1).

Selain itu, berdasarkan catatan KPI Pusat, Trans TV pada tanggal 17 Oktober 2014 telah mendapatkan sanksi administratif teguran tertulis Nomor 2415/K/KPI/10/14 terkait penayangan seluruh prosesi pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina selama 2 (dua) hari berturut-turut pada program siaran “Janji Suci Raffi dan Nagita” yang ditayangkan pada tanggal 16 dan 17 Oktober 2014 dan dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik.

Pada teguran tersebut, KPI Pusat juga telah mengingatkan Trans TV untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada program sejenis lainnya di kemudian hari, namun Trans TV tidak mengindahkan teguran KPI Pusat tersebut.

Atas dasar pengabaian teguran sebelumnya, menurut Lily, KPI Pusat akan mengakumulasi pelanggaran-pelanggaran ini sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat sesuai dengan Pasal 75 ayat (2) SPS, diantaranya memberikan rekomendasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meninjau ulang Izin Penyelenggaraan Penyiaran PT. Televisi Transformasi Indonesia.
Dalam surat teguran kedua itu juga ditegaskan jika Trans TV harus menyadari bahwa frekuensi yang dipinjamkan kepada pihak bersangkutan merupakan ranah publik yang tidak dapat dipergunakan semena-mena.

Sumber :TRIBUNNEWS.COM

KarenaTerlalu Tangguh, Filipina Minta Tes Kelamin Timnas Voli Indonesia

Tim Voli Indonesia yang berlaga di SEA Games dibuat kaget dengan permintaan Filipina untuk menjalankan tes kelamin terhadap spiker tim voli Indonesia, Aprilia Santini Manganang.

Tim Filipina mencurigai Aprilia karena bentuk fisik dan kekuatannya tidak seperti wanita, mereka meminta sebuah tes untuk menyatakan apakah aprilia ini benar benar wanita atau bukan. Tes ini menyusul kekalahan telak atas Filipina 3-0.

“Sudah sering sih diragukan sama orang-orang. Bahkan beberapa kali saya harus menjalani tes feminitas. Seperti tahun 2005 saat sprinter, lalu sebelum masuk voli di voli Bandung juga pernah, dan SEA Games Myanmar, sudah banyak banget kali jadi sudah biasa,” ungkap April.
Sampai saat ini masih belum diketahui apakah permintaan pelatih voli Filipina itu akan dikabulkan. Pasalnya, kasus serupa pernah terjadi dan memakan banyak waktu sehingga merugikan si atlet.

Sumber : Hello-pet

Untuk Pemudik dianjurkan Tidak Pakai Motor Matic

Di Lebaran 2015 ini, tentu mudik masih akan menjadi agenda wajib bagi umat Islam di Indonesia. Salah satu cara mudik yang masih banyak digunakan hingga lebaran tahun lalu adalah dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Mengantisipasi hal tersebut, pemudik bersepeda motor diimbau tidak menggunakan sepeda motor jenis matic karena mempunyai ukuran ban kecil yang bisa membahayakan jiwa pengendara jika dipakai jarak jauh.
"Pemudik bersepeda motor sekarang banyak yang menggunakan sepeda motor matic yang mempunyai ukuran ban lebih kecil dari sepeda motor biasa," kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dinhubkominfo) Kabupaten Banyumas Agus Sriyono di Purwokerto, Jawa Tengah, seperti dilansir Antara (20/6).

Menurut dia, ban berukuran kecil berbahaya jika digunakan untuk perjalanan jarak jauh karena tidak bisa meredam guncangan pada kondisi jalan yang berlubang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kata dia, kecepatan sepeda motor matic relatif tinggi atau rata-rata di atas 70 kilometer per jam sehingga akan terpelanting ketika berusaha menghindari lubang meskipun hanya lubang kecil.

Selain itu, lanjut dia, sistem pengereman sepeda motor matic tidak bisa spontanitas serta memiliki mesin dengan kapasitas besar atau di atas 100 cc.
"Ini menjadi suatu permasalahan kenapa pemudik sering terlibat kecelakaan. Ini mungkin karena mereka tidak tahu kondisi lingkungan sekitarnya atau daerah-daerah yang dilalui sehingga mereka bisa terlibat kecelakaan," katanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau pemudik bersepeda motor untuk tidak menggunakan sepeda motor matic karena bahayanya lebih besar dibanding dengan sepeda motor biasa yang menggunakan ban berukuran besar.

Sumber : Merdeka.com

Pendiri Facebook Akan Menikah Dengan Gadis Indonesia

Eduardo Saverin, salah satu pendiri facebook yang juga seorang miliarder Singapura akan segera menikahi tunangannya yang berdarah Indonesia, Elaine Andriejanssen.

Dilansir dari channelnewsasia.com Kamis(18/6), pasangan ini sebelumnya sudah mengadakan pesta pertunangan sekitar satu bulan lalu di Mulia Resort Bali. Pada pesta pertunangan itu, pasangan ini ternyata juga mengundang penyanyi kenamaan John Legend.

Awalnya sempat ada rumor yang beredar bahwa Saverin akan menikahi Miss Singapore Universe 2009, Rachel Kum, pada 27 Juni di French Riviera di Mediterania. Namun rumor tersebut seakan menghilang saat Saverin, dalam akun facebooknya menuliskan status pertunangannya dengan Andriejanssen.

“Dia menerimanya! Akhirnya saya bertunangan dengan wanita yang saya cintai selama ini. Saya sangat siap untuk menjalani hidup bersamanya,” tulis Saverin.

Kekayaan Saverin sendiri saat ini diperkirakan mencapai USD 4,2 Miliar atau sekitar Rp 54,6 Triliun menurut daftar pria terkaya di Singapura yang dibuat oleh Forbes pada 2014 lalu. Saverin tinggal di Singapura untuk menghindari pajak besar di Amerika Serikat. Dengan tinggal di Singapura, dia diperkirakan lolos dari kewajiban membayar pajak senilai USD 67 juta atau sekitar Rp 938 miliar.

Sedangkan Andriejanssen sendiri selama ini bekerja di industri keuangan Singapura. Wah apakah nantinya pernikahan mereka berdua termasuk deretan daftar royal wedding?

Sumber : Brilio.net

Ibu Angkat Angeline Jadi Tersangka

Margareith Christina Megawe resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan anak angkatnya, Angeline (8). Margriet ditangkap polisi di sebuah vila di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (14/6). Margriet bersama anaknya Ivon dibawa ke Polda Bali dini hari tadi dan hingga kini menjalani pemerikaan intensif.

Kapolda Bali Irjen Ronny F Sompie menjelaskan bahwa penetapan tersangka kepada Margareith itu berdasarkan hasil pengembangan berkaitan dengan pengakuan tersangka Agus yang menjadi saksi dalam kasus dugaan penelantaran anak tersebut.

"Berdasarkan keterangan dari tersangka Agus di mana dia diperiksa sebagai saksi berkaitan laporan polisi yang kami terima berkaitan tentang kasus penelantaran anak," imbuhnya.

Meski ditetapkan dalam kasus yang berbeda, namun mantan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri itu menegaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan kepada Margareith saat ini tidak menutup kemungkinan bisa berkaitan dengan kasus kematian Angeline.

"Hasil pemeriksaan ini bisa menjadi bahan pertimbangan ketika kami menyelesaikan berkas perkara kasus yang menyebabkan kematian korban (Angeline), apakah ada kaitannya atau tidak ini kami berproses," ucapnya.

Sebelumnya pada Kamis (11/6) P2TP2A Kota Denpasar melaporkan kasus dugaan penelantaran anak kepada Margriet.

Kasus dugaan penelantaran itu menambah daftar kasus yang diduga melibatkan Margriet dan anak angkatnya terkait kasus pembunuhan Angeline.

Angeline ditemukan tewas pada Rabu (10/6) dikubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar setelah sebelumnya dikabarkan hilang pada Sabtu (16/5).

Sumber : Merdeka.com

Mengaku Tak Bunuh Angeline, Agus Menuding AA

Kasus pembunuhan Angeline masih misteri. Tersangka Agustinus Tai atau Agus yang sebelumnya mengaku sebagai pembunuh keterangannya selalu berubah-ubah.

Belakang ini dia malah menyebut kalau dirinya hanya mengubur, bukan membunuh. Lalu siapa yang membunuh Angeline?

Dalam keterangan kepada polisi, Agus menyebut kalau ada orang berinisial AAR yang dikenal AA atau AR sebagai eksekutor. Atas keterangan itu, polisi langsung menjemput orang yang disebutkan Agus, Sabtu (13/6) malam.

"Kami sedang lakukan pemeriksaan intensif kepada saksi baru. Orang ini yang disebut Agus eksekutornya," terang sumber penyidik di Polresta Denpasar, Minggu (14/6).

Soal status saksi baru, dipertegas Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hery Wiyanto bahwa saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif. Dia membantah saksi baru ini sudah berstatus tersangka.

"Saksi baru yang disebutkan Agus, berinisial AA atau AR masih saksi. Belum jadi tersangka," ujarnya.


Sumber : Merdeka.com

Pembunuh Mengaku Dikejar-kejar Arwah Angeline

DENPASAR - Pengacara pendamping tersangka pembunuhan terhadap Angeline (8), Haposan Sihombing menjelaskan hasil pemeriksaan sementara tehadap Agus Tai Hamambai (26).

Menurutnya, hasil penyidikan tersebut menguak sejumlah pernyataan kliennya seputar kematian bocah kelas dua sekolah dasar ini.

Satu di antaranya mengenai keberadaan tali dan boneka di jenazah Angeline.

Agus menjelaskan alasannya menjeratkan tali di leher dan menaruh boneka di jenazah korban.

Menurutnya, cara tersebut dilakukan untuk menghindarkannya dari kejaran arwah korbannya.

"Kata Agus, hal ini merupakan kebiasaan yang dilakukan di tanah kelahirannya," katanya di Polresta Denpasar, Jumat (12/6/2015).

Ia menambahkan, bahwa tali yang ditaruh di tubuh korban ini berasal dari sebuah barang di ruangan tersebut.

Sedangkan sprei yang digunakan untuk membungkus mayat korban menurut pengakuan Agus didapatnya dari luar ruangan yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan pembunuhan terhadap Angeline.

"Jadi itu yang kita dapatkan dari Agus mengenai asal tali dan sprei yang digunakan untuk membungkus mayat korban," katanya.

Selain persoalan mengenai asal tali dan sprei, Haposan juga menjelaskan kronologi Agus seputar penghilangan nyawa terhadap bocah yang sebelumnya dikabarkan menghilang ini.

Sesuai dengan pengakuan Agus, awal kliennya menghilangkan nyawa Angeline terjadi pada tanggal 16 Mei sekitar pukul 13.00 Wita.

Saat itu, korban sedang berada di dalam kamarnya sendirian.

Setelah itu, ia kemudian masuk ke kamar Angeline lalu menutup kunci kamar tersebut.

"Ia masuk ke kamar korban dengan tujuan untuk melakukan pelecehan seksual," jelas Haposan.

Namun melihat gelagat dari Agus ini, kata Haposan, Angeline berusaha untuk memberontak.

Karena takut ketahuan oleh ibu asuh korban, ia kemudian memeluk tubuh Angeline.

Namun, karena korban terus memberontak, kliennya tersebut kemudian membenturkan kepala anak itu ke tembok kamar tersebut.

"Selain membenturkan kepalanya, menurut pengakuan Agus, ia juga mencekik leher korban hingga meninggal," katanya.

Setelah melihat korbannya meninggal ia pun membungkusnya dengan sprei yang ia ambil di luar kamar Angeline.

Setelah terbungkus, jenazah korban kemudian disembunyikan di bawah kursi.

"Iya dibawa ke bawah kursi. Terus ia ke luar, sebelum ia dipanggil ibu asuhnya untuk mencari keberadaan Angeline," jelasnya.

Haposan juga mengatakan, bahwa saat kliennya ditanya mengenai kemungkinan Margareith melihat jenazah anak asuhnya tersebut.

Menurutnya kemungkinan besar mantan majikannya tersebut melihatnya.

"Saat mencari tentu masuk ke kamar Angeline. Disitu, ibu asuhnya kemungkinan tahu bahwa anaknya meninggal," katanya.

Ia juga mengungkapkan kejanggalan mengenai selisih waktu antara pembunuhan dengan penguburan jenazah yang mencapai tujuh jam yakni dari pukul 13.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.

"Sampai sekarang saya belum memperoleh gambarannya. Padahal jelas, kalau ibu asuhnya mencari ada kemungkinan bahwa ia tahu anaknya meninggal. Nah ini tidak, terus apa yang terjadi di rumah itu dalam kurun waktu tersebut," kata Haposan.

Kata dia, meski sudah mengikat leher Angeline dan menaruh boneka di jenazah di jasad anak tersebut, kliennya tersebut mengaku sempat dikejar-kejar oleh arwah anak mantan majikannya tersebut.

"Dalam sebuah tidurnya katanya ia sempat dikejar-kejar oleh jenazahnya," katanya.

Misteri tali korden dan bed cover

Meski polisi sudah menetapkan Agus Tai Hamdani sebagai tersangka, publik tampaknya tidak sepenuhnya percaya pembunuh Angeline hanya satu orang.

Karena itu, polisi diminta mengungkap kemungkinan tersangka lain dan tidak hanya berhenti pada pemeriksaan terhadap Agus, pembantu di rumah Margareith.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Merdeka Sirait, menduga kasus pembunuhan tersebut dilakukan secara bersengkongkol.

Tidak mungkin hanya Agus yang melakukan. "Saya yakin ini kasus ini adalah sebuah persekongkolan jahat," tegas Sirait.

Margareith diduga terlibat dalam persengkongkolan tersebut. "Pasti ada aktor lain, pasti ada itu," yakinnya.

Untuk itu, polisi harus mampu mengungkap kasus tersebut secara tuntas.

"Artinya, ketika Margareith dilepas karena belum ada alat bukti, ia dapat dipanggil kembali karena masih dalam proses penyelidikan," tegas Sirait.

Ia juga mempertanyakan, bagaimana mungkin para penghuni tidak mengetahui keberadaan jenazah Angeline yang terkubur di sekeliling rumah tersebut.

Sedangkan ia sendiri saat berkunjung ke lokasi rumah tersebut sempat mencium bau busuk.

"Inilah yang harus dijadikan perhatian dari kepolisian," terang dia.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar juga menilai kasus pembunuhan siswa kelas II SDN 12 Sanur yang diselidiki Polda Bali dan Polresta Denpasar penuh dengan kejanggalan.

Menurut Siti Sapurah, Pendamping hukum P2TP2A Kota Denpasar, kejanggalan yang ada sudah ia cium sehari pasca-pelaporan Angeline menghilang.

Padahal, menurut hasil penyelidikan P2TP2A, petugas kepolisian sudah diberitahu jika Angeline kemungkinan besar sudah meninggal dan dikubur di sekitar rumah ibu angkatnya.

"Kita sejak awal sudah mewawancarai semua penghuni rumah ibu angkat Angeline. Kesimpulan kami Angeline dibunuh dan sudah dikubur di sekitar rumah. Saya sudah sampaikan sejak lama, tapi kenapa tidak ada tindakan sigap dari kepolisian. Apalagi dengan jarak beberapa minggu saja bisa mengetahui bekas galian, nah kalau dicari saat saya melapor apa gundukan tanahnya lebih terlihat jelas?" cetusnya kepada Tribun Bali tadi malam.

Kejanggalan lain juga dibeberkan oleh wanita yang dikenal dengan panggilan Ipung ini.

Menurutnya, kejanggalan barang bukti yakni tali korden dan bad cover, juga harus diselidiki dengan benar dan transparan.

"Begini mas, kondisi rumah tertutup dan tidak ada yang bisa keluar masuk dengan mudah. Keberadaan barang bukti tali korden yang mirip dengan korden di kamar Margareith, kamar atau ruang lain tidak ada korden. Satu lagi ada yang menjanggal bad cover warna putih, apakah mungkin Agus pakai bad cover? Agus pembantu loh. Kami yakin itu bad cover bukan sprei biasa, toh aneh kalau Agus pakai sprei putih," ungkap Ipung.

Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, Ketut Ruta mengatakan, pihaknya memiliki keyakinan ada peran orang terdekat Angeline dalam kasus tersebut.

Apalagi, pencarian terhadap Angeline di rumah tersebut sempat dihalang-halangi oleh Margareith.

"Kalau tidak terlibat kenapa Ibu Margareith menghalang-halangi polisi waktu ingin melakukan pemeriksaan di rumah itu," tegas Ruta.

Apalagi dari kesaksian wali kelas Angeline diketahui anak hasil adposi itu sempat ditemukan beberapa lebam dan kondisi Angeline yang tidak diurus oleh Margareith.

Beberapa warga yang ditemui di lokasi kejadian saat pra-rekontruksi senada dengan Ruta.

Warga meyakini bahwa Angeline menjadi korban dari pembunuhan beberapa orang terdekat Angeline.

"Saya yakin semuanya di dalam rumah terlibat," teriak Sarkis warga asal Gianyar.

Ia mengatakan, ketika eksekusi pasti ada teriakan dari Angeline.

Sesuatu yang mustahil jika teriakan tersebut tidak didengar oleh ibu angkat Angeline, Margareith.

Ibu kandung Angeline, Hamidah, pun merasa kecewa setelah mendapatkan informasi bahwa Margareith diperbolehkan pulang dan tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

"Pembunuhan terjadi di rumahnya, pasti seisi rumah terlibat," keluhnya sembari menangis di RSUP Sanglah, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, tampak hadir mertua Hamidah, Saniman dan ayah biologis dari Angeline, Rosidiq.

"Saya sangat kecewa setelah mendengar bahwa Margareith dan anak-anaknya diperbolehkannya pulang oleh pihak kepolisian," terang Rosidiq yang sudah setahun lebih pisah ranjang dengan Hamidah.

Rosidiq dan Hamidah tidak bisa menerima perlakukan orangtua angkat anaknya itu yang dinilai memperlakukan Angeline dengan tidak manusiawi hingga menyebabkannya tewas.

Menurut dr Lely Setyawati, psikolog yang sempat memeriksa kejiwaan Margareith selama tiga jam di Polresta Denpasar, Rabu (10/6/2015) malam, ada kelainan dalam diri wanita berumur 50 tahun itu.

"Ya, hasil pemeriksaan memang dia psikopat," kata Lely, kemarin.

Selama pemeriksaan di Polresta Denpasar, Margareith selalu menjawab dengan nada tinggi dan sesekali menangis.

Hingga akhirnya Polresta mendatangkan seorang psikiater.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Ibu dan Tiga Anaknya Dari Singapura Bawa Bunga Ke Rumah Angeline

DENPASAR – Kedatangan empat orang perempuan di depan rumah ibu angkat Angeline di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali cukup menyita perhatian orang-orang yang ramai datang ke lokasi, Jumat (12/6/2015).

Diketahui keempat orang itu adalah satu keluarga yang terdiri dari ibu dan tiga anaknya.

Setiap orang dari mereka membawa setangkai bunga untuk mengenang kepergian Angeline, bocah delapan tahun yang telah tiada.

Keempat anggota keluarga yang diketahui tinggal di Singapura itu langsung memanjatkan doa di depan rumah ibu angkat Angeline.

Usai memanjatkan doa, ibu yang diketahui bernama Lia Wicaksono mengatakan, dirinya mengetahui informasi Angeline tersebut dari online Tribun Bali (Tribunnews.com Network).

"Saya di Singapura awalnya baca di Facebook. Link berita Facebook itu dari Tribun Bali," ungkap Lia.

Ia mengecam, tindakan yang dilakukan pelaku pembunuhan terhadap bocah kelas II SDN 12 Sanur tersebut. "Harus dihukum seberat-beratnya," tegas Lia.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Diperkosa Dan Video Mesumnya Beredar

SRAGEN – RDP (19) tersangka perkosaan terhadap anak di bawah umur yang merekam dan menyebarkan adegan mesumnya, korbannya terus bertambah.

Tidak hanya terhadap DI (16) siswi SMKN 1 Sambirejo, pelaku juga diketahui memerkosa seorang siswi SMK berinisial IN (16) warga Sambirejo.

Kronologisnya, awalnya RDP diperkenalkan dengan IN oleh teman korban berinisial R (16) yang tinggal di Kedawung.

Dari perkenalan itu, tersangka kemudian mengajak ketemuan dengan korban di rumahnya.

Sesampai di rumah tersangka, korban kemudian dirayu dan diajak untuk berhubungan intim. Mendapat ajakan itu, korban menolak.

Namun tersangka yang sudah kalap kemudian langsung merampas kontak sepeda motor korban dan Hanphonenya. Ia kemudian mengancam akan membuangnya jika korban tak menuruti keinginannya.

Mendapat ancaman itu, korban akhirnya tak berdaya dan terpaksa pasrah menuruti nafsu bejat tersangka.

Saat itu, tersangka melampiaskan nafsunya berkali-kali sebelum kemudian menyuruhnya pulang dan mengancam agar tidak menceritakan ke orang lain.

Kejadian tersebut sempat terpendam dan memang tidak diceritakan ke orang lain. Sebelum akhirnya terkuak aksi tersangka berkat gegernya video mesum dari pencabulannya yang beredar di kalangan teman-temannya dalam beberapa hari terakhir.

Kapolres menambahkan saat ini penyidik masih mengintensifkan pengembangan kasus tersebut. Mengenai pasal yang akan dijeratkan kemungkinan pasal persetubuhan dengan anak dibawah umur.

Sementara Wakapolres Kompol Yudy Arto Wiyono mengisyaratkan selain pasal pencabulan, tersangka juga bisa dijerat UU Pornografi jika terbukti sengaja merekam adegan mesumnya dan kemudian menyebarkan ke orang lain.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Para Guru Angeline Mengadakan Prosesi Ambil Arwah

DENPASAR - Masih dengan menggunakan baju mengajar, beberapa guru Angeline berdiri di depan rumah tempat ditemukannya jenazah Angeline, Sabtu (13/6).

Mereka membawa beberapa sesaji dan melakukan upacara untuk mengambil arwah Angeline yang dipercaya masih tinggal di dalam rumah.

"Saat penemuan jenazah pertama kali, kami sudah minta izin untuk lakukan upacara. Tapi tidak diperkenankan karena masih pemeriksaan. Semoga sekarang bisa," kata salah satu guru Angeline kepada Kompas.com Sabtu (13/6/2015).

Sementara itu Balian Dasar di Jalan Sedap Malam, Wayan Murtini (38), kepada Kompas.com menjelaskan, upacara yang dilakukan sesuai dengan agama Hindu dan dilaksanakan di tempat ditemukannya jenazah Angeline.

"Kami diminta oleh guru-guru Angeline untuk mengambil arwahnya untuk disatukan dengan jasadnya yang saat ini ada di Rumah Sakit Sanglah. Saat ini arwah Angeline dilindungi oleh pura yang ada di sebelah rumahnya," ucapnya.

Walaupun berbeda dengan keyakinan Angeline, Wayan menjelaskan upacara yag dilakukan untuk membantu agar arwah Angeline tenang. "Kami juga melakukan upacara seperti ini pada mereka yang meninggal karena kecelakaan," ujarnya.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, setelah mendapatkan izin dari pihak kepolisan, rombongan guru Angeline menggelar upacara di pura yang terletak di bawah pohon besar tepat di sebelah utara rumah ibu angkat Angeline.

Tampak seorang guru perempuan yang menangis histeris dan memeluk seorang balian (pelaku upacara), yang dipercaya sedang dirasuki oleh arwah Angeline.

Dengan mata terpejam, balian itu berulang-ulang mengucapkan, "Sakit... Sakit... Sakit, Bu... Aku mau pulang....".

Upacara yang berlangsung sekitar 15 menit tersebut sontak membuat para guru menangis haru dan berkali-kali menyebut nama Angeline.

"Kami akan membawa arwah Angeline ke Rumah Sakit Sanglah agar menyatu dengan jasadnya. Kami akan menggelar upacata juga di sana. Semoga dia tenang dan pelakunya segera terungkap secara jelas," kata Wayan.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Catatan Waktu Hilangnya Angeline Hingga Ditemukan

Angeline diambil dari pelukan ibu kandungnya, Amidah, sejak usianya menginjak 3 hari. Bocah berparas ayu tersebut lalu dibesarkan sebagai anak angkat oleh Margriet Megawe.

Namun nasib tragis menimpa bocah itu. 3 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-9, dia menghilang. Dan 3 pekan kemudian ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di kediaman ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.

Sebuah boneka dalam pelukan, kain kemben merah motif bunga, serta seutas tali ditemukan bersama jenazahnya yang dibungkus seprai putih pada 10 Juni 2015.

Tak ada yang menyangka gadis yang dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya sendiri pada 16 Mei 2015 lalu ternyata tak kemana-mana. Jasadnya dimakamkan di antara 2 pohon pisang dan di samping kandang ayam di rumah tersebut.

Kecurigaan mengarah pada sosok Margaretha Megawe, sang ibu angkat. Namun Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana menyatakan, Margriet Megawe tidak terlibat pembunuhan yang menewaskan Angeline.

"Tidak ada keterlibatan ibunya (Margriet). Tidak terlibat," kata Sudana di Mapolresta Denpasar, Bali.

Sementara ini, polisi baru menetapkan 1 tersangka yakni Agus (25) yang merupakan pekerja rumah tangga di rumah Margriet.

Berikut rangkaian waktu peristiwa kasus ini sejak Angeline dinyatakan hilang hingga ditemukan tak bernyawa yang Liputan6.com himpun pada Kamis (11/6/2015):

16-19 Mei 2015

Angeline terakhir kali terlihat di halaman rumahnya pada 16 Mei 2015, sekitar pukul 14.30 WITA. Dan sekitar 30 menit kemudian, ibu angkatnya mencari bocah tersebut. Namun Angeline tak kunjung ditemukan.

Hingga pukul 18.00 WITA, kakak angkat Angeline akhirnya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.

Hari berganti. 17 Mei 2015, kakak angkat Angeline membuat fanpage di Facebook, 'Find Angeline-Bali's Missing Child'. Lalu pada 18 Mei 2015, kepolisian memulai pencariannya.

Saat itu pencarian juga difokuskan pada kedua orangtua kandung Angeline yang ternyata berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam proses itu terungkap, bocah tersebut tak tahu bahwa orangtua kandungnya adalah sosok lain yang tak pernah ditemuinya.

Pencarian dilanjutkan menggunakan anjing pelacak (K-9) dari Polda Bali pada 19 Mei 2015. Namun baru beberapa meter dari rumah tersebut, anjing pelacak hanya berputar-putar. Hasilnya masih nihil.

24 Mei-6 Juni 2015

Pada 24 Mei 2015, Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait mendatangi kediaman keluarga angkat Angeline. Setelah disambangi, rumah tersebut dinyatakan tak layak huni.

Hal ini pun membuat ibu angkat Angeline tersinggung. Lalu pada 1 Juni 2015, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mendatangi rumah Angeline. Namun diusir oleh ibu angkat Angeline.

2 Juni 2015, kepolisian masih melakukan pencarian di rumah tersebut. Setiap sudut diperiksa. Namun masih nihil.

5 Juni 2015, Menteri MenPAN RB Yuddy Chrisnandi mendatangi kediaman Margriet. Namun dia tak berhasil memasuki rumah tersebut. Kehadirannya ditolak oleh satpam sewaan keluarga.

6 Juni 2015, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mendatangi rumah Margaretha. Namun nasibnya sama seperti Menteri Yuddy. Yohana pun tak bisa menemui keluarga angkat Angeline tersebut.

9 Juni 2015, beberapa guru dan wali kelas 2B SDN 12 Sanur, tempat Angeline sekolah, mendatangi rumah tersebut dan menggelar sembahyang. Wali kelas Angeline, Putu Sri Wijayanti mengungkapkan, saat sembahyang guru-guru mendengar suara lirih khas Angeline memanggil, "Maaaa".

10 Juni 2015

Pukul 11.30 WITA, kepolisian menemukan Angeline terkubur di dekat kandang ayam di halaman belakang kediaman keluarga angkatnya.

"Setelah dicium bau busuk yang menyengat dan setelah digali setengah meter, menemukan ada bungkusan dengan kain, di dalamnya ada jenazah manusia," kata Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Franky Sompie kala itu.

Pada tubuh Angeline ditemukan luka-luka kekerasan berupa memar pada wajah, leher, serta anggota gerak atas dan bawah. Sementara di punggung kanan ditemukan luka sundutan rokok.

Sebab kematian dipastikan luka kekerasan benda tumpul di kepala. Tersangkanya diduga, Agus (25) yang merupakan pekerja rumah tangga di rumah Margriet.

Agus mulai bekerja di keluarga Angeline pada awal Mei 2015. Namun pada 24 Mei 2015, dia dipecat karena rumah berantakan saat didatangi Komnas PA. Kini dia terancam hukuman 15 tahun penjara.

11 Juni 2015

Prarekonstruksi atau reka ulang pembunuhan Angeline dilakukan di rumah itu. Sekitar 18 adegan diperagakan tersangka pembunuh Angeline, Agus Tae.

Selain itu, ibu angkat Angeline, Margriet Megawe juga dites kejiwaan oleh psikiater yang ditunjuk Polresta Denpasar yaitu Lely Setyawaty.

Hasilnya, Margriet Magawe merupakan psikopat, seseorang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang.

"Ibu Margriet terbukti seorang psikopat. Keterangan lengkapnya biar pihak kepolisian yang menyampaikan ya," kata Lely

Sumber : Liputan6.com

Gagal Perkosa Karena Ejakulasi Dini

Niat Mustakim (30) mendatangi rumah tetangganya sendiri, Sabrina (23) memang untuk merampok. Namun, karena korban saat itu sedang berpakaian seksi, pemuda itu justru tertarik untuk memperkosanya.

Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Jalan Mahkota, Blok 41, RT 81, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang, Rabu (10/6) siang. Saat itu, korban yang berprofesi sebagai bidan di salah satu rumah sakit itu sedang sendirian, sementara suami yang baru sebulan menikahinya tidak berada di rumah.

Tersangka datang dengan modus pura-pura meminta cabai. Karena sudah dikenalnya, korban menyuruh mengambil sendiri di lemari es di dapur. Ketika itu, korban sedang berpakaian seksi sambil menonton televisi di ruang depan.

Melihat itu, tersangka yang tadinya hanya untuk merampok, membuatnya terangsang melihat pemandangan itu. Tersangka pun kembali ke ruang depan dan menutup pintu. Tersangka lalu menodongkan pisau ke leher korban.

Kaget dengan ancaman itu, korban teriak, namun teriakannya terhenti karena dibentak tersangka. Pemuda yang bekerja sebagai sopir pengantar roti itu memeluk korban.

Secepat kilat, tersangka melepas celana dan menggoyangkan pinggulnya di dekapan korban. Seketika itu, tersangka mencoba mencopoti pakaian bidan itu. Belum sempat memperkosa, tersangka sudah orgasme duluan atau peltu alias nempel metu.

"Tadinya mau saya perkosa, tapi burung saya keluar duluan, nyemprot di celananya, jadi gagal," ungkap tersangka Mustakim di Mapolsek Sako Palembang, Kamis (11/6).

Belum puas dengan aksinya itu, tersangka melanjutkan niat awalnya untuk merampok korban. Tersangka meminta paksa uang. Takut akan dibunuh, korban menyerahkan uang sebesar Rp 550 ribu dan tersangka langsung meninggalkannya.

"Duit itu saya habiskan beli sabu, buat pesta sama teman-teman," kata dia.

Kapolsek Sako Palembang Kompol Rafael Baginda mengungkapkan, tersangka ditangkap di rumahnya, Kamis (11/6) siang dari tindak lanjut laporan korban. Saat diperiksa, tersangka mengakui perbuatannya.

"Tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 365 KUHP tentang Curas dan 285 atau 289 KUHP tentang percobaan perkosaan dengan ancaman sembilan tahun penjara," pungkasnya.

Sumber : Merdeka.com

Presiden Indonesia Mirip Dengan Pemimpin Hokage Dalam Film Naruto

Kepopuleran Naruto memang tiada duanya. Bukan saja karena jurus-jurus ninjanya yang menarik, tetapi karena film kartun ini banyak menyelipkan banyak pesan moral dalam setiap episodenya.

Dalam film naruto terdapat istilah yang disebut Hokage, yaitu seorang pemimpin di desa Konoha, desa kelahiran Naruto Uzumaki, tokoh utama cerita ini. Jika diibaratkan Konoha sebagai Indonesia, maka kedudukan Hokage ini sama dengan presiden.

Uniknya, ada kesamaan yang entah disengaja atau tidak, antara tokoh yang pernah memimpin Konoha dan tokoh yang memimpin Indonesia. Dan kebetulan juga Hokage memiliki 7 tokoh, begitu pula dengan Indonesia yang memiliki 7 pemimpin.

Berdasarkan beberapa sumber yang brilio.net rangkum, pada Rabu (10/6) berikut ini adalah beberapa persamaan presiden Indonesia dengan Hokage di Naruto:

1.Hokage Pertama - Presiden RI 1
Hashirama Senju dan Ir. Soekarno, keduanya merupakan cikal bakal dari berdirinya Konoha dan Indonesia. Selain sebagai seorang pemimpin pertama, keduanya juga sama-sama tokoh pendiri. Keduanya memiliki karakter yang dikagumi dan dihormati, atas usaha dan keberhasilannya memerdekakan dan membentuk sebuah negara sendiri.

2. Hokage kedua - Presiden RI 2
Tobirama Senju dan Soeharto, sebelum masa kepemimpinannya, keduanya juga ikut andil dalam membantu hokage dan presiden untuk memimpin negara. Keduanya memiliki kemiripan sikap yang sangat dominan yaitu ketegasan. Soeharto juga dikenal sebagai presiden yang tegas , tegap dan berani.

3. Hokage Ketiga - Presiden RI 3
Hiruzen Sarutobi dan B.J. Habibie, keduanya memiliki kesamaan ukuran fisik yang mungil dan sedikit agak kecil di bandingkan pemimpin terdahulunya. Selain itu mereka juga seorang pemimpin yang sama-sama jenius.

4. Hokage Keempat - Presiden RI 4
Minato Namikaze dan Abdurrahman Wahid, keduanya sama-sama memiliki masa jabatan yang sebentar. Namun keduanya sama-sama memberikan kontribusi bagi negaranya dan keduanya juga karakter yang humoris dan tidak tegang.

5. Hokage Kelima - Presiden RI 5
Megawati dan Tsunade, keduanya sama-sama merupakan pemimpin pertama dari kalangan wanita. Kesamaan uniknya lainya bahwa Tsunade merupakan keturunan langsung dari Hokage pertama, seperti halnya Megawati juga keturunan langsun dari Presiden RI 1.

6. Hokage Keenam - Presiden RI 6
Hatake Kakashi dan SBY, keduanya merupakan pemimpin keenam persamaan yang paling mencolok adalah keduanya sama-sama lahir dari kalangan militer.

7. Hokage Ketujuh - Presiden RI 7
Naruto dan Jokowi, memiliki kesamaan di mana jika impian Naruto menjadi hokage, dianggap hanya guyonan belaka bagi sebagian orang, keduanya diremehkan dan dianggap tidak mungkin bisa menjadi hokage karena sikapnya yang bodoh. Kenyataannya keduanya dapat menepis angapan-anggapan itu dan kini menjadi pemimpin.

Sumber : Brilio.net

Angeline Ditemukan membusuk Dirumahnya

Pencarian selama lebih dari 20 hari terhadap hilangnya Angeline bocah SD kelas 2 berumur 8 tahun, akhirnya terjawab. Bocah manis dan ayu ini ditemukan sudah membusuk di rumahnya sendiri di Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar.

Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.

"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.

Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuas

Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.

Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.

Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.

Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.

"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).

Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.

Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.

Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.

Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.

Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.

Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.

Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.

Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.

Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.

Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.

Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya.

Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.

Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.

Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.

Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.

"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.

Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah.

Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.

Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.
Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.

Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut.

Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.

Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu.

Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.

Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil.

"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan.

"Namun orangtuanya menyanggah pengakuan anaknya. Katanya pakaian dekil karena anaknya memang ga mau dikasih baju. Sedangkan mengenai makanan, anaknya tersebut memang susah makan hanya minum susu saja," ujar Wijayanti.

Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama ibunya tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.

"Itu hanya dugaan saja, kami juga tidak tahu yang sebenarnya. Namun dari keterangan yang kami peroleh, ya arah dugaannya memang ke sana," jelasnya.

Dari keterangan kakak Angeline, Yvonne Mega W (37), gadis berambut lurus ini diadopsi dari seorang keluarga.

Keluarganya berinisiatif mengadopsi anak tersebut karena dorongan ekonomi.

"Ibu saya yang mengadopsinya sejak kecil," kata Yvonne.
Kata dia, sejak masih kecil keluarganya mengasuhnya dengan kasih sayang.

"Sudah diberikan kasih sayang, adopsi itu juga sah secara hukum. Keluarganya juga tahu kalau anak itu dalam kondisi baik," ungkap Yvonne, sembari membantah ibunya berlaku kasar pada Angeline.

Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5/2015) saat main di depan rumahnya.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian hari itu juga. (*)

Sumber : Tribun bali

Bule Pemeluk Kristen Bergelar Magister Agama Islam


MALANG -Anda orang Islam? Tahu soal seluk beluk agama Islam?
Biar anda Islam, bisa jadi, pengetahuan anda soal agama Islam, kalah dengan seorang pemeluk Kristen ini.
Dia adalah seorang bule asal Australia, Robert John Pope.
Kisah tentang Robert ini, mencuat ketika ia rencananya akan diwisuda di Malang'>Universitas Muhammadiyah Malang, pada Sabtu (30/5/2015) hari ini.
Memang, Robert bukan bule pertama yang wisuda di UMM.

Tapi, yang membuatnya menjadi cerita menarik, dia adalah pemeluk agama Kristen yang jauh-jauh belajar ke Malang untuk mengambil Magister (S2) Agama Islam.
Sebagaimana dikutip dari website UKM pers mahasiswa FKIP-UMM, didaktik.com, Robert bercerita, jika ia memang datang ke Malang untuk mempelajari agama Islam.

Untuk itu, menurutnya, ia pun harus belajar langsung ke sumbernya.
“Kalau belajar Islam ke non muslim itu keliru,” kata Robert.
Robert juga memuji kampus UMM. Menurut dia, sebagai kampus Islam, UMM tetap punya keterbukaan dalam berpikir.
“UMM adalah kampus yang luar biasa. Kampus ini memiliki masa depan yang cerah,” Robert menjelaskan.
Sementara, dari pihak UMM, Ketua program studi Magister Agama Islam, Profesor Tobroni juga memberi pujian buat Robert.
Tobroni melihat Robert punya kemauan belajar yang tinggi.
"Robert memiliki cita-cita yang mulia, yakni mempertemukan agama samawi, khususnya Kristiani dan Muslim di Australia,” ujar Tobron

Disertasi Robert berjudul : "Menemukan Kembali Islam Inklusif: sebuah Riset Naratif terhadap Usman Ibrahim".
Ia pun berjanji akan melanjutkan studi Doktoralnya (S3) di Pendidikan Agama Islam UMM, pada tahun 2016 mendatang.

Sumber : SURYAMALANG.COM

Gaji Messi Rp 2 Miliar Per Pekan, Sepatu Sang Istri Hanya Harga Rp 240 Ribu

Tak selamanya istri atau pasangan pesepakbola (WAG's) selalu hidup dengan menonjolkan kadar kemewahan mereka.

Satu contoh teraktual adalah sosok istri Lionel Messi, Antonella Roccuzzo.
Ibu dari Thiago ini menarik perhatian kalangan media di Spanyol, karena dianggap terlalu sederhana.
Seperti dirilis Sport.es dan divinity.es, kemarin, kesederhanaan Antonella terletak pada fesyen yang melekat pada tubuhnya.

Bagaimana tidak, menjadi seorang istri pesepakbola dengn gaji lebih dari Rp 2 miliar per pekan, pilihan baju sarjana gizi ini dibilang minim.

Hal itu terlihat jelas saat ia mendarat di Bandara El Prat, Barcelona, dua hari silam.
Saat itu, ia mengenakan 'kostum' tanpa merek ternama.
Wanita berusia 25 tahun ini hanya mengenakan sepatu dengan taksisar harga 16 euro atau sekitar Rp 240 ribu.

Begitu juga dengan celana panjang, yang ditaksir hanya 24 ribu atau sekitar Rp 360 ribu. Baju lengan panjang dinilai seharga 19 euro atau hanya Rp 285 ribu.
Sedangkan nilai barang yang dianggap termahal hanya mantel, yang di pasaran Spanyol berada di kisaran 149 euro atau Rp 2,235 juta.

Total, wanita kelahiran Rosario ini hanya mengeluarkan uang Rp 3,12 juta.
Kalangan media fesyen di Spanyol mengungkapkan, apa yang dikenakan Antonella tergolong sangat sederhana bagi seorang pasangan pesepakbola selevel Messi.

Angka itu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang seringkali melekat pada diri WAG's lain.
Contoh saja apa yang selalu menjadi pilihan kekasih Cristiano Ronaldo, Irina Shayk.
Model asal Rusia ini tak pernah absen untuk tampil mengenakan baju mahal koleksi para desainer kondang dunia.
Hanya untuk baju atau gaun saja, paling tidak harga yang harus dikeluarkan Irina Shayk minimal ada di angka Rp 50 juta.

Belum lagi dengan sepatu, tas sampai aksesoris busana lainnya.
Misalnya, saat berada di Madeira Portugal, awal tahun ini, ia mengenakan mantel berbulu, baju manik manik berwarna biru dan celana panjang hitam.

Ia juga mengenakan jam Rolex Daytona berlapiskan emas 24 karat seharga 36.600 ribu dolar atau lebih dari atau setara Rp 439,5 juta.

Kerendahan hati memang sudah melekat pada kehidupan pasangan Antonella dan Lionel Messi.
Beberapa waktu lalu Antonella mengakui, ia dan Messi tak ingin terjebak dalam rutinitas yang membosankan dan keterpaksaan.
"Kami hanya ingin hidup dengan komunikasi yang baik. Leo selalu menekankan itu, dan saya juga ingin melakukan hal yang sama. Memiliki waktu senggang lebih banyak untuk keluarga adalah pilihan kami, dan itu selalu terealisasi. Semua utang waktu selama semusim bisa kami bayar," tutur Antonella.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Misteri Tempat Yang Ditunjuk Patung Pancoran


Jika kamu berkeliling Jakarta, kamu akan bisa menjumpai beberapa patung monumental. Misalnya, Patung Selamat Datang yang berdiri di Bundara HI, Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, maupun Patung Dirgantara di Pancoran.

Patung yang ketiga ini cukup unik. Meski bernama Patung Dirgantara, tapi publik mengenalnya sebagai Patung Pancoran. Patung yang tingginya 11 meter dan tinggi tiang patung 27 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Presiden Ir Soekarno. Patung yang dirancang oleh seorang pematung asal Yogyakarta bernama Edhi Sunarso ini kabarnya menghabiskan dana sebesar Rp 12 juta pada masa itu.

Tapi yang paling menarik dari patung ini adalah, ke mana arah acungan jari Patung Pancoran ini? Banyak spekulasi yang berkembang mengenai ke mana sebenarnya arah acungan jari patung ini. Beberapa yang berkembang, arah acungan jari patung pancoran menunjuk ke tempat rahasia tempat Bung Karno menyimpan semua harta kekayaannya. Tapi ada juga yang yakini bahwa sebenarnya arah patung ini menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan jantung peradaban bangsa Indonesia selama dijajah Belanda.

Tapi, menurut website resmi DKI Jakarta jakarta.go.id, seperti dikutip brilio.net pada Jumat (1/5), tangan patung pancoran sebenarnya menunjuk ke arah utara, tepatnya Bandar Udara Internasional Kemayoran. Bandara International Kemayoran sendiri adalah bandar udara yang berfungsi melayani seluruh rute penerbangan domestik dan international pada masa itu, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandara International Soekarno Hatta, Cengkareng. Saat ini Bandara Kemayoran sudah tidak ada dan berubah menjadi jalan raya.

Patung Dirgantara sendiri dbangun utnuk menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia dalam bidang dirgantara. Desain patung ini memiliki arti Indonesia mengandalkan sifat jujur, berani dan bersemangat untuk menunjukkan keperkasaannya.

Sumber : Brilio.net

Cerita penemu huruf ‘N’ permen karet legendaris Yosan

Bicara soal anak-anak 90-an, tentu tidak lepas dari jajanan yang sangat beragam, yang mungkin saat ini sudah mulai sepi di pasaran, salah satunya adalah permen karet 'Yosan'.

Bukan karena rasa yang membuatnya spesial, melainkan kuis untuk mengumpulkan setiap huruf dari tiap bungkus permen karet ini, hingga membentuk kata 'YOSAN'. Namun seakan huruf 'N' hanya sebuah mitos, pasalnya, huruf ‘N’ ini sangat sulit didapat.

Saking sulitnya banyak penggemar permen Yosan menganggapnya kuis yang menipu. Namun pihak Yosan, melalui laman media sosial resminya, menjamin huruf "N" tersebut benar-benar ada dan bukan mitos.

Dan faktanya ternyata ada seorang penemu huruf langka ini, bernama Rama Hidayat. Rama menuturkan, ia berhasil mendapatkan huruf legendaris tersebut sekitar tahun 2005. Pria kelahiran tahun 1997 ini mengatakan bahwa dirinya masih ‘bocah’ saat mendapatkan huruf tersebut.
Namun ada yang unik dengan kisah Rama menemukan huruf mistis itu, pasalnya Rama tidak mendapatkan huruf tersebut dalam bungkus permen sebagaimana huruf lainnya, melainkan ia mendapatkannya di box kardus pembungkus permen. Rama mengatakan bahwa keluarganya memiliki warung sembako. Di warung milik keluarganya tersebut, permen Yosan merupakan salah satu barang dagangan.

“Jadi kalau beli permen Yosan yah per pack. Nah waktu saya lagi ngebantuin masukin tuh permen ke dalam toples, saya nemu tulisan huruf N di box permen itu. Tapi huruf N nya berupa bungkus permen Yosan yang ditempel di bagian bawah box, bukan pada permennya,” ujar Rama.


Sumber : Brilio.net

Top