Kesehatan

Unik

Teknologi

Kriminal

News

Peristiwa

Video sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) saling menghujat dan pamer 'kesenangan' yang tersebar luas di media sosial semakin mengarah pada tindakan arogan dengan aksi menghancurkan telepon seluler dan laptop, yang beberapa di antaranya sambil minum minuman keras.

Berdasarkan pantauan Antara, Jumat, aksi tak bermoral itu diunggah TKI di Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Malaysia dalam laman facebook dan lainnya, yang diawali dengan video sejumlah lelaki yang mengaku 'senang' ditinggal istri-istri mereka bekerja sebagai TKW.
Video tersebut kemudian mendapat tanggapan dari beberapa TKW di Taiwan yang mengatakan, mereka 'senang' bisa menikmati segala fasilitas mewah.
"Kamu pikir nggak enak hidup di Taiwan ini? Kalian pikir kita kerjanya bersih-bersih toilet? Tidak, kami hidup senang, gaji tinggi, Facebook-an jalan terus. Enak," kata tiga TKW di Taiwan dalam salah satu video tersebut.

Video semacam itu kemudian berkembang dan mengarah pada aksi perusakan barang-barang berharga milik mereka.
Dalam aksinya, mereka menunjukkan bahwa mereka hidup senang di rantau, punya tatto, bisa beli rokok mahal, sambil minum minuman keras hingga menghancurkan sejumlah barang yang masih berguna seperti hp dan laptop.

Aksi mereka bisa dikatakan 'edan' karena dilakukan dengan penuh canda dan tawa, dan setelah menghancurkan barang-barang tersebut mereka mengaku puas dan senang.
Dalam video tersebut diperlihatkan bagaimana mereka membanting, menginjak, mematahkan dan memukul hingga hancur barang-barang elektronik tersebut dengan sebuah martil maupun barbel besi.
Bahkan mereka dengan 'bangga' menyatakan masih memiliki banyak barang elektronika yang nantinya akan diberikan kepada para tetangga dan fakir miskin di kampung halamannya.
Aksi-aksi mereka tersebut telah menjadi sorotan masyarakat yang umumnya menyesalkan hal seperti itu dipertontonkan.
Seorang TKI di Malaysia, Aisy Laztatie mengomentari video ini, "Lama-lama kok seperti sakit mental mereka ini".
Senada disampaikan Miftahul Rohman, yang juga bekerja di Malaysia yang menyebutkan bahwa "Banyak tema yang bagus diambil. Pendidikan untuk TKI juga salah satunya, "seng wes berumur ae semngat bljr..seng enom malah mung nutuki laptop".
Masih banyak komentar lainnya yang intinya menyayangkan video tersebut.
Merugikan Indonesia
Menanggapi beredarnya video tersebut, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Ari Purbayanto mengatakan sangat menyesalkannya dan pemerintah harus memberikan perhatian atas kasus tersebut.
"Video seperti itu, jika terus dibiarkan maka akan sangat merugikan Indonesia di mata internasional," ucapnya.
Menurut dia, pendidikan moral dan etika harus ada dan ditanamkan kepada TKI terutama sebelum mereka diberangkatkan ke luar negeri.
"Pendidikan moral dan etika sangat penting untuk ditanamkan kepada mereka demi menjaga nama baik bangsa dan negara di mata internasional," ucapnya.

Sementara itu, menurut dia, harus diakui, para TKI tersebut, banyak yang berpendidikan rendah seperti hanya setingkat sd ataupun smp bahkan pula mereka tidak mendapatkan pendidikan budi pekerti yang cukup baik di sekolah maupun di rumah.
Untuk itu, kata dia, peran orang tua dan guru adalah sangat penting untuk membina moralitas anak muridnya.
"Kita perlu tenaga guru-guru yang memiliki dedikasi dan moralitas tinggi tersebut," katanya mengungkapkan. [mad/ant]

Sumber : Skalanews

About Unknown

Menyajikan berita terbaru dari mancanegara hingga internasional. Politik, Hukum, Kriminal, Olahraga, Kesehatan, Gaya Hidup, Tragedi, Bencana Alam dan Unik
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top